Ragam Tradisi Muslim Amerika Sambut Ramadan

By , Senin, 30 Juni 2014 | 19:05 WIB

Imam Hassan Qazwini, kepala Islamic Center of America di Dearborn, Michigan, mengatakan setiap malam sebanyak 1.000 orang datang untuk shalat tarawih di tempat itu, yang memiliki fokus pada Muslim yang lahir di Amerika.

"Kami memiliki program yang sangat khusus yang ditujukan untuk anak-anak muda yang berbicara bahasa Inggris, karena mereka akan menjadi duta Islam bagi non-Muslim," ujar Qazwini.

Sesi-sesi ini juga akan disiarkan di Internet untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Bagi kelompok-kelompok Muslim Amerika, Ramadan merupakan peluang tahunan untuk mengedukasi publik Amerika mengenai hari libur Muslim dan ajaran Islam.

Nihad Awad, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam di Washington, mengatakan Ramadan adalah kesempatan untuk meningkatkan dialog antar-agama.

"Kami mengirimkan informasi terkait Ramadan kepada konstituensi non-Muslim dan kawan-kawan, dan mengorganisir program-program di mana kami berbicara mengenai Ramadan. Kami melakukannya bekerja sama tidak hanya dengan pusat-pusat Islam tapi juga dengan kelompok-kelompok lain dan kelompok antar-agama. Hal ini telah menjadi kampanye yang sangat sukses," ujarnya.

Acara-acara pendidikan tersebut termasuk open house di masjid setempat dan pusat Islam, ceramah publik mengenai Ramadan, buka puasa bersama dengan kelompok antar-agama dan iklan-iklan TV yang mengingatkan semua warga Amerika bahwa Muslim merupakan bagian integral dari masyarakat AS.

Sejak awal 1990an, para presiden Amerika telah mengeluarkan ucapan salam Ramadan setiap tahun kepada lebih dari 1,2 miliar Muslim di seluruh dunia.

Imam Khouj yakin ucapan presiden tersebut telah membantu meningkatkan kesadaran di kalangan warga Amerika mengenai Ramadan.

"Presiden sebuah negara besar mengakui fakta bahwa Muslim sedang berpuasa dan berbagi perasaan dengan mereka, dan pada saat yang sama membuat Muslim Amerika merasa disambut baik di negara ini," ujarnya.