Kisah Kepemimpinan Sang Magnet Media

By , Rabu, 2 Juli 2014 | 12:35 WIB
()

Yayat menganalisis kota-kota yang maju, seperti Singapura, Bangkok, Barcelona itu partisipasi warganya sangat tinggi terhadap program pemerintah. "Sama halnya di Solo waktu kepemimpinan Jokowi. Ia mampu mengajak semua elemen bekerja sama dan berhasil membuat mereka menjadi bagian dari kota. Jadi gubernur tugasnya fasilitator kepentingan warga. Ia bukan tumpuan beban,"katanya. "Apalagi kalau disuruh menuntaskan banjir dan macet dengan cepat. Ini kan program antar propinsi dan antar departemen, tidak bisa DKI sendiri."

Apapun penilaiannya, yang jelas Jokowi mampu meraih hati, tidak hanya warga Jakarta melainkan juga masyarakat Indonesia. Ia menjadi simbol pemimpin baru. Citranya yang bersih dari korupsi, transparan, sederhana dan mengua­sai masalah membuatnya layak menempati polling teratas sebagai kandidat favorit pada Pilpres nanti. Meski ada kesan terpaksa dari Megawati, Ketua PDI Perjuangan (partai asal Jokowi), yang baru merestui setelah polling menempatkan Jokowi lebih tinggi darinya dan dari calon lain.

Sofyan Wanandi, Ketua Umum APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) optimis Jokowi akan melaju mulus sebagai presiden, karena ia mendapat momentum dukungan rakyat yang bosan dengan pemerintahan lama. Menurut Sofyan, meski menang beberapa penghargaan internasional sebagai wali kota dan gubernur terbaik, akan naïf jika melihat prestasi Jokowi di Solo dan Jakarta menjadi ukuran kapasitasnya sebagai presiden. "Rakyat sudah mendukung dia, ini harus dilaksanakan. Nanti kan dia bisa dibantu oleh menteri dan orang yang berpengalaman di pemerintahan," kata Sofyan.

Jika politik berarti melayani maka Jokowi adalah pemimpin yang bisa dicontoh. Kita memang tidak tahu apakah program Jokowi di Jakarta berhasil semuanya atau tidak. Namun yang pasti, rakyat memiliki harapan bahwa ada pemimpin yang bekerja untuk mereka.

---------------

Catatan editor: Artikel ini menjadi kisah utama Majalah Fortune Indonesia Volume 87, 27 April 2014. Ditayangkan atas seizin penerbit.