Kisah Perjuangan Pengumpulan Suara dalam Hitung Cepat

By , Minggu, 13 Juli 2014 | 11:52 WIB

Untuk menjaga kredibilitas dan independensi, seluruh rangkaian penelitian pemilu dan hitung cepat Kompas dilakukan dengan pendanaan secara mandiri.

Kompas juga menyelenggarakan survei pasca pemilihan (exit poll). Exit poll dilakukan untuk melihat gambaran kencenderungan pilihan pemilih dan alasannya. Exit poll dilaksanakan dengan mewawancarai pemilih seusai melakukan pemilihan di TPS.

Hitung cepat Kompas telah diselenggarakan untuk kesekian kali setelah Pilkada Jawa Barat 2013, Pilkada DKI Jakarta (2007 dan 2012), dan Pilkada Jawa Timur (2008 dan 2013).

Hasil yang diperoleh tergolong presisi dengan tingkat kesalahan prediksi di bawah 1 persen toleransi kesalahan (margin of error) yang ditetapkan. Dalam hitung cepat pilpres yang akan berlangsung ini, sampel yang ditetapkan berjumlah 2.000 TPS yang tersebar di 34 provinsi.

Kekuatan hitung cepat ditentukan oleh ketepatan pemilihan sampel dan jumlah sebaran sampel. Dengan mendasarkan pengambilan sampel secara acak bertingkat dari populasi TPS KPU, dan jumlah sampel 2.000 TPS, diperkirakan tingkat ketepatan prediksi berada di rentang kesalahan kurang dari 1 persen.

Media sebagai bagian dari pilar demokrasi memiliki peran penting menjaga pemilu yang berkualitas. Perjuangan para relawan membantu pelaksanaan hitung cepat.