Papirus Mesir Kuno Ungkap Praktik Perawatan Mumi dari 4.000 Tahun Lalu

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 4 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Perawatan Ginekologi terlama yang tercatat pada mumi 4.000 tahun lalu. (Arkeonews)

Dikutp Arkeo News, para peneliti Andalusia juga menemukan poros vertikal yang digali ke dalam batu di makam nomor QH34, yang juga membuka pintu ke ruang pemakaman dengan sepuluh kerangka kokoh.

Teknik mumifikasi tidak terlalu efektif di wilayah ini di Mesir bagian atas. Namun, orang-orang yang dikuburkan di sana sering kali berasal dari kelas atas masyarakat, yang berarti perhatian khusus harus diberikan kepada mereka. Mumi khusus ini dibungkus dengan kain linen tebal dan diawetkan dengan sangat baik.

“Mumi memiliki hadiah kuburan dengan berbagai jenis kalung dan topeng di wajah mereka, ditempatkan di dua sarkofagus persegi panjang yang saling terkait. Itu memiliki prasasti hieroglif, tetapi rusak parah oleh serangan rayap," ujar Miguel Botella, salah satu peneliti dari Universitas Granada.

Salah satu mumi yang digali oleh tim antropolog mungkin adalah mumi terakhir yang terkubur di dalam ruangan. Di sisa-sisa peti mati luar milik seorang wanita kelas sosial tinggi yang diberi nama Sattjeni A.

Baca Juga: Setelah 2.600 Tahun, Investigasi Kematian Mumi Perempuan Terpecahkan

Patah tulang yang diamati di selangkangan. (Universitas Granada)

Para peneliti menemukan mangkuk keramik dengan tanda-tanda penggunaan, berisi puing-puing organik yang terbakar, di antara kakinya yang diperban, di bagian bawah panggul, dan di bawah pembalut linen.

Analisis sisa-sisa kerangka dilakukan oleh tim antropolog dari Universitas Granada dan memastikan bahwa wanita tersebut selamat dari patah tulang panggul yang parah, mungkin karena jatuh yang menyebabkan rasa sakit parah.

Seperti tertulis dalam papirus medis yang menjelaskan solusi untuk masalah ginekologi, sangat mungkin bahwa wanita akan dirawat dengan pengasapan untuk menghilangkan rasa sakit.

“Fitur paling menarik dari penemuan yang dibuat oleh para peneliti dari Universitas Jaén tidak hanya dokumentasi perawatan ginekologi paliatif yang cukup unik dalam arkeologi Mesir, tetapi juga bahwa jenis terapi fumigasi didefinisikan dalam literatur medis kontemporer,” kata Alejandro Jimenez, ahli Mesir UJA dan Manajer Proyek Qubbet al-Hawa.

Namun sampai saat ini belum ditemukan bukti yang dapat menunjukkan bahwa perlakuan tersebut benar-benar diterapkan.

Baca Juga: Pertama Kalinya di Dunia, Mumi Mesir Ditemukan dalam Kondisi Hamil