Selidik Fosil Rahang Manusia Modern Tertua di Sulawesi Selatan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 5 Oktober 2021 | 18:00 WIB
Rahang bawah milik manusia purba yang ditemukan di Leang Bulu Bettue, Sulawesi Selatan. Individu ini memiliki masalah pada giginya, dan membantu menggambarkan bagaimana mereka bertahan hidup di hutan tropis. (Adam Braum et al)

Kendati demikian, para peneliti juga mengusulkan model lain bahwa migrasi Australo-Melanesia dapat terjadi akibat bergeser dari arah barat, seperti Paparan Sunda--dataran besar yang menghubungkan Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa kini. Pendudukan sempat bercampur dua etnis di barat, kemudian garis pemisahnya makin bergeser makin ke timur.

Ada pun model migrasi Australo-Melanesia yang terbaru yang dikutip dalam makalah, mereka bermigrasi keluar Afrika pada 80.000 tahun lalu, dan tiba di Sunda utara (Kalimantan). Bukti ini terungkap lewat tengkorak Homo sapiens di Gua Niah, Serawak, Malaysia.

Lalu generasi pertama manusia bermigrasi itu berlanjut dengan melintasi Garis Wallace ke Sulawesi atau Maluku, tetapi belum sampai ke Paparan Sahul.

Jelas bahwa masih banyak pekerjaan lapangan yang lebih mendasar yang harus dilakukan, untuk mengungkap sejarah budaya dan biologis AMH (anatomically modern humans) awal di pulau-pulau Wallacea ini," tulis para peneliti.

Baca Juga: Gambar Cadas Purbakala di Sulawesi Terancam Rusak oleh Perubahan Iklim