Upaya Memecahkan Misteri Kuno 'Komputer Pertama' Berusia 2.000 Tahun

By Utomo Priyambodo, Rabu, 6 Oktober 2021 | 18:00 WIB
Model mekanisme Antikythera yang dirancang oleh tim peneliti UCL. (UCL)

Nationalgeographic.co.idMekanisme Antikythera, kalkulator astronomi yang bertahan dari dunia kuno, telah membingungkan para peneliti selama lebih dari seratus tahun. Kalkulator astronomi berusia 2.000 tahun itu ditemukan pertama kali pada 1901, lebih dari seabad lalu.

Perangkat bertenaga itu menampilkan gerakan alam semesta, memprediksi pergerakan lima planet yang diketahui, fase bulan, serta gerhana matahari dan bulan. Tetapi bagaimana alat tersebut bisa mencapai prestasi yang mengesankan seperti itu terus menjadi misteri selama bertahun-tahun.

Pada 2021 ini para peneliti di Unversity College London (UCL) mengeklaim bahwa mereka telah memecahkan misteri tersebut, atau setidaknya sebagian dari misteri tersebut. Mereka telah merekonstruksi perangkat tersebut, mulai bagian roda giginya hingga semua bagiannya.

"Kami percaya bahwa rekonstruksi kami sesuai dengan semua bukti yang diperoleh para ilmuwan dari sisa-sisa yang ada hingga saat ini," kata Adam Wojcik, seorang ilmuwan material di UCL, seperti dikutip dari The Guardian.

Para ilmuwan lain sebenarnya juga pernah membuat rekonstruksi alat yang disebut "komputer pertama" itu di masa lalu. Namun fakta bahwa dua pertiga yang hilang dari mekanisme Antikythera itu telah membuat mereka sulit untuk mengetahui dengan pasti bagaimana cara kerjanya.

Mekanisme Antikythera, yang sering digambarkan sebagai komputer analog pertama di dunia, ditemukan oleh para penyelam spons pada tahun 1901 di tengah-tengah pengangkutan harta karun yang diselamatkan dari kapal dagang yang mengalami bencana di pulau Antikythera, Yunani. Kapal itu diyakini kandas dalam badai pada abad pertama Sebelum Masehi saat melewati perairan antara Kreta dan Peloponnesos dalam perjalanan ke Roma dari Asia Kecil.

Baca Juga: Misteri Wajah Tiga Mumi Mesir Kuno Terungkap Berkat Analisis DNA

Antikythera Mechanism, mesin sederhana ini merupakan wujud komputer yang digunakan manusia pada 205. (Public Domain)

Awalnya fragmen-fragmen kuningan yang telah terkorosi itu hampir tidak terlihat sebagai kalkulator mekanik. Namun karya-karya ilmiah selama beberapa dekade telah mengungkapkan objek itu sebagai mahakarya teknik mesin.

Alat itu awalnya terbungkus dalam kotak kayu setinggi satu kaki dan tertutupi prasasti semacam manual untuk penggunanya. Alat tersebut terdiri atas lebih dari 30 roda gigi perunggu yang terhubung ke dial dan pointer.

Michael Wright, mantan kurator teknik mesin di Science Museum di London, menyatukan banyak hal tentang bagaimana Mekanisme Antikythera beroperasi dan membangun replika yang berfungsi. Namun para peneliti tidak pernah memiliki pemahaman yang lengkap tentang bagaimana perangkat itu berfungsi.

Baca Juga: Besar, Inilah Zuse Z3, Komputer Pertama yang Dapat Dikendalikan

Upaya mereka tidak terbantu oleh sisa-sisa yang bertahan dalam 82 fragmen terpisah. Sisa-sisa ini hanya membuat tugas membangunnya kembali setara dengan memecahkan teka-teki 3D usang yang sebagian besar bagiannya telah hilang.

Menulis di jurnal Scientific Reports, tim peneliti UCL menjelaskan bagaimana mereka mempelajari karya Wright dan lainnya serta menggunakan panduan prasasti yang ada pada mekanisme tersebut dan metode matematika yang dijelaskan oleh filsuf Yunani kuno Parmenides, untuk menyusun pengaturan roda gigi baru yang akan menggerakkan planet-planet dan benda-benda lain dengan cara yang benar seperti fungsi mekanisme Antikythera tersebut. Hasil karya mereka ini memungkinkan hampir semua roda gigi mekanisme dapat tersetel ke dalam ruang yang hanya sedalam 25 milmimeter.

Model roda-roda gigi mekanisme Antikythera yang dirancang oleh tim peneliti UCL. (UCL)

Menurut tim, mekanisme tersebut mungkin telah menunjukkan pergerakan matahari, bulan, dan planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus pada cincin konsentris. Karena perangkat tersebut mengasumsikan bahwa matahari dan planet-planet berputar mengelilingi Bumi, jalur mereka jauh lebih sulit untuk direproduksi dengan roda-roda gigi daripada jika matahari ditempatkan di pusat.

Perubahan lain yang diusulkan para ilmuwan adalah penunjuk ujung ganda yang mereka sebut "Tangan Naga". Bagian ini menunjukkan kapan gerhana akan terjadi.

Para peneliti percaya pekerjaan itu membawa mereka lebih dekat ke pemahaman yang benar tentang bagaimana perangkat Antikythera menampilkan langit. Namun begitu, masih tidak jelas apakah desainnya sudah sama benar atau mungkin dulu perangkat tersebut dibangun dengan teknik manufaktur kuno.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Super Komputer Tiongkok Klaim Supremasi Kuantum