Gelombang Energi Magnetosfer Bumi Bergerak Melawan Angin Matahari

By Wawan Setiawan, Minggu, 10 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Atmosfir paling atas matahari, yang dikenal sebagai Corona, menghasilkan semburan partikel bermuatan yang membentuk angin matahari. (Shutterstock)

Film hasil simulasi di ekuator (kiri) dan meridian tengah hari (kanan). Batas magnetosfer (hitam) bergerak karena gelombang permukaan, yang menekan (merah) atau memperhalus (biru) magnetosfer. Osilasi juga telah diubah menjadi audio yang menyertainya. (Imperial College London)

“Sementara dalam simulasi kita dapat melihat apa yang terjadi di mana-mana, satelit hanya dapat mengukur gelombang-gelombang ini di mana mereka berada, hanya memberi kita deret waktu, garis-garis bergoyang. Jenis data ini paling cocok untuk indra pendengaran kita daripada penglihatan, jadi mendengarkan data sering kali dapat memberi kita ide yang lebih intuitif tentang apa yang sedang terjadi,” ujar Archer.

“Anda dapat mendengar suara napas dalam dari gelombang permukaan yang berdiri terus-menerus, volumenya meningkat saat setiap denyut nadi menghantam. Suara bernada lebih tinggi, terkait dengan jenis gelombang lain, tidak bertahan lama,” tegas Archer.

Para peneliti juga mengatakan bahwa gelombang berdiri dapat juga terjadi di tempat lain di alam semesta ini, mulai dari magnetosfer planet lain hingga di pinggiran lubang hitam.