Mahasiswa Ini Temukan Jantung Atlet Kulit Hitam Lebih Berisiko

By , Kamis, 21 Agustus 2014 | 15:39 WIB

Tetapi dalam pemindaian tidak dilakukan pembedaan. Karenanya atlet kulit hitam lebih rendah kemungkinan terdiagnosa.Ibarat pesawat terbang

Menurut Henry, yang kuliah di Royal Grammar School, Guildford, ia heran bagaimana mungkin perbedaan ini tak terlacak sebelumnya.

Kepada BBC ia berkata, "Saya sangat terkejut. Tapi diperlukan orang yang terkejut untuk berbuat mengenai sesuatu, mengerjakannya dan tak cuma diam saja mengamini prosedur biasa."

Di Inggris, terdapat sekitar 500 pengidap, kendati sebagian besar tidak mengalami gejala yang membahayakan.

Penyebabnya, diibaratkan Henry, seperti pesawat terbang. "Sebuah pesawat yang mengalami masalah mesin, tidak berbahaya jika berada di darat. Namun begitu lepas landas, pesawat itu terbang, maka menjadi berbahaya."

Begitupun atlet pengidap hipertrofi kardiomiopati. Kalau dalam keadaan normal, biasa-biasa saja. "Namun begitu mereka masuk lapangan (sepakbola) mereka langsung berhadapan dengan kemungkinan mengalami arrhythmias (degup jantung tak beraturan)," yang bisa berbuntut lebih fatal.

Henry juga merupakan finalis dalam kompetisi Sains dan Rekayasa Nasional (National Science and Engineering Competition).

Ia akan kembali ke RS St George untuk meneruskan riset ini sebelum nantinya mengejar karir sebagai dokter.