Nationalgeographic.co.id—Ketika Anda berkesempatan mengunjungi Bolivia, jangan lewatkan pasar unik yang satu ini. La Paz’s Mercado de las Brujas atau pasar penyihir merupakan tengara Bolivia yang dapat membuat Anda berdecak sekaligus bergidik.
Mercado de las Brujas di La Paz adalah tempat populer bagi para pekerja spiritual seperti dukun, penyihir, dan tabib. Mereka membaca peruntungan dan menjadi perantara untuk pemberian challa atau persembahan kepada Pachamama atau ibu pertiwi.
Di sepanjang jalan, para pedagang menjual barang-barang seperti tablet gula warna-warni, rokok, bintang laut kering, katak yang dikeringkan, daun koka, dan bahkan janin llama. Semuanya ini digunakan untuk persembahan atau sesajen.
Warga setempat percaya bahwa mereka akan dikaruniai kesehatan, kelancaran dalam berbisnis, dan peruntungan jika memberikan persembahan kepada Pachamama.
Kallawaya atau dukun yang tinggal di dataran tinggi Bolivia menjadi perantara bagi Pachamama, sang Ibu Pertiwi. Merekalah yang menyiapkan sesajen yang terdiri dari ramuan obat, permen, dan pernak pernik mistik lainnya. Janin llama kering ditempatkan di atas semua itu sebelum dibungkus dan dibakar untuk “disantap” oleh Pachamama.
Saat sesajen dibakar, semua ikut merokok dan mengunyah daun koka. Ini sebagai perlambang bahwa mereka juga ikut berpesta bersama dengan Pachamama. Untuk menyelesaikan ritual ini, sisa-sisa sesajen dikubur di dekat rumah.
Janin llama kering adalah produk paling banyak ditemukan di pasar penyihir. Llama sering digunakan sebagai persembahan kepada Pachamama dan dikuburkan di fondasi bangunan baru. Ini dilakukan berdasarkan keyakinan bahwa janin llama yang terkubur menjaga pekerja konstruksi tetap aman.
Baca Juga: Arkeolog Singkap Ritual Pemakaman Nenek Sihir dan Bekal Kuburnya
Tujuan ritual dan persembahan bisa bermacam-macam, mulai dari untuk kesehatan, keselamatan, sampai mengutuk orang lain. Praktisi ilmu hitam sering menggunakan lilin gelap, tengkorak, dan segenggam tanah yang digali dari kuburan sebagai sesajen.
Menjadi rumah bagi rumah bagi penyihir (bruja), dukun, dan tabib, Bolivia memiliki industri pariwisata perdukunan yang terstruktur. Pengunjung dapat berpartisipasi dalam upacara-upacara yang diselenggarakan oleh para dukun. Anda bahkan bisa mengikuti retret pribadi yang berkisar mulai dari beberapa hari sampai dengan sebulan dengan tarif yang bervariasi.
Selain melakukan persembahan, seorang dukun dapat membaca soal peruntungan. Dukun ini dikenal juga dengan sebutan yatiri. Anda dapat mengenali dukun ini dengan topi khas mereka dan biasanya mereka membawa kantong coca.
Yatiri berkeliaran di pasar untuk mencari pelanggan. Namun mereka juga dapat ditemukan sedang menunggu di gereja-gereja.
Baca Juga: Penyihir di Papua Nugini, Perburuan Mematikan yang Bertahan Hidup
Tidak nyaman dengan segala macam upacara-upacara dengan sesajen? Jangan khawatir, ada alternatif lain untuk mendapatkan peruntungan. Belilah salah satu kotak mantra yang tersedia dalam berbagai ukuran dan warna. Kotak ini mengandung mantra –mantra khusus yang sudah disiapkan sebelumnya. Selain itu, Anda tidak akan menemukan benda-benda mengerikan di dalam kotak ini.
Pasar penyihir belum lengkap tanpa para pedagang yang menjual benda-benda klasik seperti jimat bergambar. Selain matahari, tiga hewan pelindung mitologi Inca adalah yang paling populer. Puma berarti kekuatan, ular berarti kebijaksanaan dan kelicikan, dan kondor berarti perjalanan dan perubahan.
Terletak di jalan Santa Cruz antara Lineras dan Illampu, pasar ini merupakan salah satu tempat yang layak dikunjungi. Saat berkunjung, ingatlah bahwa meskipun tradisi ini mungkin tampak aneh bagi orang luar, ini dianggap sangat serius oleh penduduk setempat. Hindari membuat lelucon dan selalu minta izin sebelum mengambil foto. Pedagang biasanya dengan senang hati menjawab pertanyaan secara rinci dengan imbalan pembelian atau sedikit tip.