Ketika Hendak Keluar Afrika, Rute Migrasi Manusia Lebih Kompleks

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 13 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Orang Afrika memiliki genetika yang menjadi petunjuk asal-usul manusia. Diyakini sebelum keluar Afrika, manusia modern memiliki rute migrasi yang lebih kompleks. (Difa Restiasari)

Para peneliti menulis, pergantian ini mencapai 90 persen dari kumpulan gen Afrika Barat yang ada saat ini, meningkatkan kecenderungan kesamaan antara orang Afrika Barat dan Eurasia. Diperkirakan peristiwa pergantian terjadi sekitar 60 ribu tahun yang lalu, yang diungkap dari data genetika pada waktu pemisahan antara orang Afrika dan non-Afrika.

"Hipotesis serupa diajukan sebelumnya untuk kromosom Y. Tapi ini pertama kalinya kami mendemonstrasikannya untuk DNA autosomal," kata Montinaro. DNA autosomal berasal dari kedua orang tua, bukan dari kromosom Y atau mitokondria, yang hanya berasal dari salah satu orang tua kita.

"Hasil kami mendukung model kembali ke Afrika dibandingkan alternatif lain. Kami memperkirakan bahwa ada dua pemisahan berurutan antara Afrika dan populasi di luar Afrika yang terjadi sekitar 60-90 ribu tahun yang lalu dan dipisahkan oleh 13-15 ribu tahun," lanjutnya bersama tim dalam makalah.

"Salah satu populasi yang dihasilkan dari perpecahan yang lebih baru telah menggantikan sebagian besar populasi Afrika Barat yang lebih tua, sementara yang lain telah membentuk populasi di luar Afrika."

Baca Juga: Jazirah Arab Dulunya Hijau dan Jadi Rute Migrasi Penting Manusia Purba

Rute migrasi penyebaran manusia di seluruh dunia berdasarkan analisis mitokondria. (Wikimedia Commons)

 

 

Lantas, di manakah tempat asal-usul manusia di Afrika?

Jawabannya masih samar, karena beberapa berpendapat berasal dari Afrika Utara, Afrika bagian Selatan, dan ada juga yang berpendapat bahwa keberadaan manusia modern kini terjadi akibat perkawinan Homo sapiens yang kawin campur dengan spesies homo lainnya di luar Afrika.

Montinaro lewat penelitian tahun 2018 di jurnal African History lebih berpendapat bahwa manusia modern muncul sebagai hasil percampuran antara kelompok Afrika yang berbeda, "atau mungkin populasi Homo lainnya, menentang pandangan umum tentang asal-usul unik spesies kita."

Afrika belahan selatan menjadi fokus tempat penelitian itu, dengan asumsi tempat itulah manusia modern berasal. Tetapi karena selama ribuan tahun terakhir memiliki peristiwa yang panjang, sulit untuk memahami asal-usul manusia di sana karena memiliki kompleksitivitas terkait adaptasi lingkungan, dan campuran bias jenis kelamin, untuk diteliti secara genetika.

"Peristiwa sejarah penjajahan Eropa dan perdagangan budak milenium terakhir, dan munculnya kelompok budaya baru, semakin meningkatkan varibilitas genom populasi manusia di wilayah ini, salah satu yang paling beragam secara genetik di dunia," tulis Montinaro dan tim dalam penelitian berjudul Genetics and Southern African History.

Baca Juga: Lewat Bakteri Ini, Ilmuwan Ungkap Sejarah Migrasi Manusia ke Amerika