Astronom Temukan Sinyal Aneh Berasal dari Pusat Galaksi Bima Sakti

By Wawan Setiawan, Rabu, 20 Oktober 2021 | 13:00 WIB
Kesan seniman tentang sinyal radio ASKAP J173608.2-321635 tiba di Bumi. (Sebastian Zentilomo/University of Sydney)

"Kecerahan objek juga bervariasi secara dramatis, dengan faktor 100, serta sinyal menyala dan mati tampaknya secara acak. Kami belum pernah melihat yang seperti itu," ujar Wang, sebagaimana yang dilaporkan Tech Explorist.

Banyak jenis bintang yang memancarkan cahaya variabel melintasi spektrum elektromagnetik. Dengan kemajuan luar biasa dalam astronomi radio, studi tentang objek variabel atau sementara dalam gelombang radio adalah bidang studi yang sangat besar yang membantu kita mengungkap rahasia semesta. Pulsar, supernova, bintang yang menyala, dan semburan radio cepat adalah semua jenis objek astronomi yang kecerahannya bervariasi.

"Awalnya kami mengira itu bisa jadi pulsar—jenis bintang mati berputar yang sangat padat—atau jenis bintang yang memancarkan semburan matahari besar. Tapi sinyal dari sumber baru ini tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan dari jenis benda langit seperti ini." kata Wang.

Penemuan objek tersebut telah dipublikasikan di Astrophysical Journal pada 12 Oktober 2021 yang berjudul Discovery of ASKAP J173608.2–321635 as a Highly Polarized Transient Point Source with the Australian SKA Pathfinder.

Australian Square Kilometre Array Pathfinder. (Wikipedia)

Profesor Tara Murphy, juga dari Sydney Institute for Astronomy and School of Physics, mengatakan, “Kami telah mengamati langit dengan ASKAP untuk menemukan objek baru yang tidak biasa dengan proyek yang dikenal sebagai Variables and Slow Transients (VAST), sepanjang tahun 2020 dan 2021.”

“Melihat ke arah pusat Galaksi, kami menemukan ASKAP J173608.2-321635, dinamai sesuai dengan koordinatnya. Objek ini unik karena mulai tidak terlihat, menjadi terang, memudar, dan kemudian muncul kembali. Perilaku ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Para astronom telah mendeteksi enam sinyal radio dari sumber selama sembilan bulan pada tahun 2020. Ketika mereka mencoba menemukan objek dalam cahaya tampak, mereka tidak menemukan apa pun. Mereka juga menggunakan teleskop radio Parkes tetapi tidak dapat mendeteksi sumbernya.

Kemudian, mereka beralih ke teleskop radio MeerKAT yang lebih sensitif. Yang mengejutkan mereka, mereka menemukan sinyal itu terputus-putus. Mereka mengamatinya selama 15 menit setiap beberapa minggu.