Situs Arkeologi Desa Kuno Ini Menyingkap Keragaman Agama Kuno

By Utomo Priyambodo, Jumat, 15 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Salah satu temuan arkeologi berupa mosaik Romawi di Desa Doliche. (Daily Sabah)

Selain menjumpai gereja, para arkeolog juga menemukan struktur tambahan yang sangat besar yang juga terkubur di bawah tanah wilayah Doliche. Meskipun mereka belum dapat menghubungkan struktur bangunan itu dengan tujuan atau periode waktu tertentu, Winter dan timnya berpikir itu adalah sejenis bangunan keagamaan.

Di kalangan para arkeolog dan sejarawan kuno, situs Doliche-Dülük memang dikenal terutama karena kekayaan dan keragaman sejarah keagamaannya. Bukan hanya tempat berkembangannya Islam seperti yang dikenal pada masa Turki modern.

"Ini adalah pusat keagamaan selama ribuan tahun," jelas Winter, seperti dikutip dari Ancient Origins.

"Teshup [agama orang Het], Kristen, Islam, semua agama ada di sini dan datang satu demi satu. Kami melihat aliran sejarah agama kami, dan kami ketahui bahwa semua periode ini datang satu demi satu dan tumpang tindih, yang dibuktikan oleh data arkeologis."

Baca Juga: Kaum Ateis dan Agnostik di Indonesia Dibayangi Hantu-hantu Stigma

Salah satu struktur bangunan yang ditemukan di situs arkeologi Doliche. (Doliche Diaries)

Agama Kristen berkuasa di Doliche selama tahun-tahun pemerintahan Romawi. Namun sebelum abad keempat, agama Misteri Mithraik juga sempat berkembang pesat di Doliche.

Para pengikut agama misteri ini menyembah dewa Mithras, yang pada dasarnya adalah versi terbaru dari dewa Persia Zoroaster. Para arkeolog menemukan kuil-kuil besar bawah tanah Mithraik di Doliche selama penggalian sebelumnya.

Para arkeolog akan melanjutkan pekerjaan mereka di musim mendatang. Mereka berencana akan terus mencari reruntuhan dan artefak yang akan mengungkap lebih banyak tentang agama-agama masa lalu Doliche.

Baca Juga: Orang Religius Meningkat Tahun 2050, Bagaimana Agnostik dan Ateis?