Sejarah Makanan Kaleng

By , Rabu, 1 Oktober 2014 | 17:27 WIB

Kaleng lebih kuat daripada toples kaca, hal ini menjadi kelebihan dalam pelayaran. Namun, ada juga kelemahannya, yaitu makanan yang diawetkan tak pernah seutuhnya terawetkan. Masalah lainnya adalah, tak ada yang mengerti bagaimana proses pengawetan makanan ini terjadi, hingga penelitian Louis Pasteur pada tahun 1860an yang menunjukkan bahwa panas mampu menghancurkan bakteri.

Pembuka kalengKelemahan lainnya adalah kesulitan membuka kalengnya. Sebelum ada pembuka kaleng, yang tercipta puluhan tahun setelah terciptanya kaleng, harus dibuka dengan pisau atau dengan palu dan alat pemahat. Pembuka kaleng pertama tercipta pada tahun 1855, alat ini berwujud seperti cakar pada pegangan kayu. Model pembuka kaleng yang paling umum saat ini adalah sepasang pemotong dan roda bergerigi. Alat ini baru diciptakan pada tahun 1925, sekitar seabad setelah terciptanya kaleng.

Saat ini lebih dari 200 miliar makanan kaleng diproduksi tiap tahunnya. Di Amerika sendiri satu dari lima keluarga mengawetkan makanan hasil panen mereka di dalam toples Mason.