Penelitian Baru Patahkan Teori Orang Amerika Berasal dari Jepang

By Agnes Angelros Nevio, Sabtu, 23 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Ilmuwan mengidentifikasi gigi dari berbagai temuan tengkorak ()

Nationalgeographic.co.id-Selama beberapa dekade, para ilmuwan berspekulasi bahwa penduduk asli Amerika terkait dengan Jomon, orang kuno yang menetap di Jepang sekitar 15.000 tahun yang lalu. Kesamaan antara bahan arkeologi yang ditemukan di kedua sisi Samudra Pasifik menunjukkan kemungkinan ini.

Namun, penelitian genetik baru tentang gigi dan analisis fisik sisa-sisa kerangka dari kedua populasi menunjukkan skenario yang tidak mungkin, seperti yang di laporkan Harry Baker dalam sebuah artikel di Live Science. Menurut sebuah studi peer-review yang diterbitkan dalam jurnal PaleoAmerica, orang Amerika pertama ini lebih dekat hubungannya dengan orang Asia Timur di Siberia daripada Jomon di Jepang.

“Jomon tidak secara langsung merupakan nenek moyang penduduk asli Amerika,” ujar penulis utama G. Richard Scott, profesor antropologi di University of Reno, Nevada, dan seorang ahli dalam studi gigi manusia, Live Science. “Mereka (Jomon) jelas lebih selaras dengan kelompok Asia Tenggara dan Pasifik daripada dengan kelompok Asia Timur dan penduduk asli Amerika.”

Awalnya, para ilmuwan mendasarkan kepercayaan mereka pada alat-alat batu, termasuk mata panah, yang ditemukan di antara kedua komunitas. Catatan arkeologi serupa yang berasal dari 15.000 tahun yang lalu di Jepang dan Amerika Utara ini dipandang sebagai bukti hubungan antara dua populasi.

Baca Juga: Kala Menghitamkan Gigi Menjadi Simbol Kecantikan Wanita Jepang

Namun, penelitian ini menawarkan bukti kuat terhadap klaim itu. Para peneliti memeriksa kerangka dari kedua wilayah dan memeriksa data genetik gigi untuk menentukan populasi secara biologis dan genetik yang berbeda, menurut Brooks Hays dari UPI.

"Kami menemukan bahwa tatanan biologi manusia tidak cocok dengan teori arkeologi," kata Scott dalam sebuah pernyataan.

Untuk penelitian ini, para peneliti memeriksa ribuan gigi yang dikumpulkan dari penggalian arkeologi di Amerika, Asia, dan Kepulauan Pasifik. Mereka melakukan pengukuran dan membuat perbandingan, kemudian menggunakan algoritma yang dirancang untuk menghitung probabilitas dari mana gigi itu berasal berdasarkan karakteristik morfologi.

“Ini adalah program yang dikembangkan oleh seorang mahasiswa doktoral di Portugal,” kata Scott kepada UPI.

Analisis menunjukkan perbedaan yang jelas antara gigi Jomon dan orang-orang dari penduduk paling awal yang diketahui di Amerika Utara, yang sering disebut sebagai First Peoples (Manusia Pertama). Namun, para ilmuwan menemukan kesamaan antara populasi Siberia kuno dan penduduk asli Amerika.

Baca Juga: Fosil Jejak Kaki 23.000 Tahun, Bukti Tertua Manusia Sampai Amerika

"Ini sangat jelas dalam distribusi garis keturunan ibu dan ayah, yang tidak tumpang tindih antara Jomon awal dan populasi Amerika," kata rekan penulis studi Dennis O'Rourke, seorang ahli genetika dan profesor antropologi di University of Kansas dalam sebuah penyataan.