Dia juga menambahkan dinding bagian dalam bangunan ditutupi dengan lukisan memanjang. Untuk lukisan dinding (mural) ini terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda.
“(Hal tersebut) memberitahu kita bahwa gereja digunakan mulai dari fase pertama periode Kekristenan awal hingga periode akhir era Bizantium,” jelasnya.
Gereja ini bertempat di area yang digunakan sebagai pemakaman. Gereja dengan bentuk persegi panjang ini juga dikenal sebagai Pompeii dari Anatolia.
Gereja ini tidak seperti gereja dan kuil lain yang ditemukan sebelumnya. Melansir Hurriyet Daily News, Ali Altin menuturkan bahwa gereja ini diduga dibangun oleh kelompok Kristen pertama di Priene.
“Gereja ini mungkin bangunan yang digunakan orang Kristen pertama di sini untuk ibadah kolektif dan (gereja) dibangun untuk tujuan ini. Hal tersebut mungkin dikatakan sesuai dengan informasi yang didapat dari temuan. Kita dapat mengatakan bahwa itu adalah gereja yang paling awal (di Priene)” ujarnya.
Baca Juga: Temuan Sekitar 10.000 Rangka Manusia di Situs Bekas Gereja Abad Ke-18
Pada sisi barat gereja terdapat halaman. Karena gereja ini merupakan bangunan yang dibuat oleh komunitas Kristen pertama di Priene, maka keberadaannya sangat penting bagi para ahli.
Selanjutnya, Ali Altin mengatakan mereka berencana untuk menyelesaikan pekerjaan ini dalam beberapa tahun dan membuka bangunan bersejarah untuk pengunjung. Proses penggalian di kota kuno Priene sudah dimulai oleh para arkeolog Jerman pada tahun 1895.
Sejak saat itu berbagai bangunan ditemukan, mulai dari kuil, teater, agora, bangunan umum, toko hingga bangunan untuk sarana pendidikan. Ali Altin mengatakan Priene dikenal sebagai wilayah di mana sains dan seni berkembang.