Nationalgeographic.co.id—Sepanjang sejarah bumi, setidaknya ada 190 kawah di planet ini yang terbentuk akibat tumbukan asteroid dan meteor. Kawah terbaru yang terbentuk oleh peristiwa semacam ini ada di Pegunungan Sikhote-Alin di tenggara Rusia. Kawah itu terbentuk pada tahun 1947.
Secara umum, kawah semacam ini disebut sebagai kawah tumbukan. Kawah tumbukan terbentuk ketika planet ini dihantam oleh benda padat yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Tumbukan dahsyat tersebut kemudian menghasilkan gelombang kejut dan kompresi material sehingga membentuk kawah yang melingkar. Bentukan ini wajar karena saat ditabrak oleh benda-benda besar, material di bumi dapat terpindahkan dan terkeluarkan dengan seketika sehingga membentuk kawah.
Dikutip dari Heritage Daily, kawah terbesar yang terbentuk akibat peristiwa semacam ini ada di Vredefort di provinsi Free State di Afrika Selatan. Dulu, sebuah asteroid yang diperkirakan berdiameter sekitar 10 hingga 15 kilometer menabrak planet ini saat Era Paleoproterozoikum sekitar 2,023 miliar tahun yang lalu.
Hantaman asteroid itu menciptkan kawah dengan diameter kira-kira 300 kilometer. Struktur geologis dari kawah tersebut dikenal sebagai "Kubah Vredefort". Struktur ini terdiri atas cincin bukit dengan diameter 70 kilometer sebagai sisa dari batu-batu setelah tumbukan yang terlempar dari bawah lokasi tumbukan.
Struktur geologi besar lainnya yang terbentuk akibat tumbukan benda langit dikenal sebagai Sudbury Basin. Struktur ini terbentuk di Ontario, Kanada saat era Paleoproterozoikum sekitar 1,849 miliar tahun yang lalu.
Kala itu sebuah bolide yang berdiameter sekitar 10 hingga 15 kilometer menabrak superbenua Nuna sehingga menciptakan kawah dengan diameter sekitar 130 kilometer tersebut. Bolide adalah sebutan untuk meteor yang sangat terang seperti meteor Chelyabinsk yang menghantam Rusia.
Baca Juga: 'Peta Kehidupan' Baru: Indonesia Punya Banyak Hewan Tak Dikenal
Salah satu peristiwa tumbukan asteroid yang paling dikenal adalah tumbukan Chicxulub. Saat itu sebuah asteroid atau komet besar berdiameter sekitar 11 hingga 81 kilometer menghantam Semenanjung Yukatán di Meksiko. Peristiwa itu terjadi saat era Kapur–Paleogen (umumnya dikenal sebagai era "perbatasan K–Pg"), lebih dari 66 juta tahun yang lalu.
Peristiwa ini menimbulkan kawah dengan diameter sekitar 150 kilometer dan secara luas diyakini telah menyebabkan kepunahan Kapur-Paleogen. Ini adalah sebutan untuk kepunahan massal di mana 75% spesies tumbuhan dan hewan di Bumi punah, termasuk semua dinosaurus non-unggas.
Para peneli dari Esri, sebuah perusahaan sistem informasi geografis, telah mendata 190 kawah yang terbentuk akibat tumbukan asteroid dan meteor tersebut. Mereka juga membuat peta interaktif yang bisa menjelaskan lokasi setiap kawah serta detail peristiwa tumbukannya masing-masing. Peta interaktif 190 kawah tersebut dapat dilihat di sini.
Baca Juga: Ilmuwan Mengungkap Asal Asteroid Chicxulub Pembunuh Dinosaurus