Nationalgeographic.co.id—Pada akhir periode Kapur, sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid raksasa berukuran lebih dari 10 kilometer menabrak Bumi. Lokasi tabrakan itu di dekat kota kecil Chicxulub, kawasan yang sekarang disebut Meksiko. Dampak tabrakan itu melepaskan sejumlah besar gas yang mengubah iklim ke atmosfer. Bumi diselimuti debu asteroid selama bertahun-tahun setelahnya.
Peristiwa itu memicu rantai peristiwa yang menyebabkan kepunahan dinosaurus non-unggas dan 75 persen kehidupan di planet ini. Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan lebih banyak jejak dari dampak bencana tersebut.
Kali ini, sebuah tim ilmuwan planet dari Department of Space Studies di Southwest Research Institute telah menggabungkan model komputer evolusi asteroid dengan pengamatan asteroid yang diketahui. Mereka menyelidiki peristiwa Chicxulub untuk mengetahui asal usul asteroid tersebut. Studi tersebut dipublikasikan di Jurnal Icarus Volume 368 untuk edisi November 2021.
Source | : | sci-news.com,Jurnal Icarus |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR