Bersatu Demi Peradaban Bangsa

By , Sabtu, 15 November 2014 | 16:00 WIB

Ridho mengakui dulu dia salah menafsirkan peran PT Pertamina EP di Prabumulih. "Dulu saya pikir hasil dari PT Pertamina, pertama untuk menyejahterakan Prabumulih, lalu sisanya ke pemerintah pusat dan dibagi ke daerah lain."

Ternyata, lanjut Ridho, hasil migas dari Prabumulih digabung dengan daerah lain di Indonesia, dikumpulkan pemerintah pusat, baru dibagi. "Sebagian dikembalikan ke Prabumulih, sebagian ke daerah lain," Ridho memaparkan.

Kendati begitu, Prabumulih tidak patah semangat. Ridho menjalin kedekatan melalui program tanggung jawab sosial PT Pertamina EP.

Para penenun menjalin benang emas untuk menghasilkan songket terbaik. Salah satu usaha rumahan yang mampu menarik para wisatawan yang datang berkunjung ke Prabumulih adalah Azizah Songket. Secara konsisten rumah songket ini terus berproduksi untuk menghasilkan songket dengan kualitas terbaik di Prabumulih. (Yunaidi/National Geographic Indonesia)

"Sekarang program mendasar sudah berjalan. Contoh, sudah terpasang gas di rumah-rumah. Target saya 30.000 pasang instalasi gas. Alhamdulillah, tahun ini dengan dukungan PT Pertamina sudah terpasang 9.650 gas," ungkap Ridho yang bertekad menjadikan Prabumulih sebagai kota gas.

Gas Kota salah satu program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bagi daerah yang dilalui pipa gas. PT Pertamina EP berkontribusi dalam menjamin dan mengalokasikan gas bagi Prabumulih.

Begitu juga dalam pembangunan infrastruktur jalan di Prabumulih. Dahulu, pembangunan jalan terkotak-kotak. "Ini jalan PT Pertamina EP, ini jalan pemerintah. Sudahlah, jangan dipermasalahkan. Yang terpenting, jalan kita cor. Kita bisa menikmati bersama. Masyarakat tenteram, PT Pertamina juga bisa eksplorasi."

Hampir 40 persen jalan di Prabumulih merupakan jalan operasi PT Pertamina EP. Pengusahaan minyak dan gas bumi telah berlangsung sejak zaman kolonial, sementara Prabumulih baru menjadi daerah otonom pada 2001.

!break!

"Kita lebih giat dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Peran PT Pertamina EP mengemban tugas negara. Jadi, kita berharap untuk saling membantu," ungkap General Manager PT Pertamina EP Asset 2 Pribadi Mahagunabangsa.

Bila tugas negara itu berjalan lancar, dan hasilnya besar, lanjut Pribadi, otomatis daerah setempat juga akan memperoleh bagi hasil yang besar. "Keselarasan pemerintah daerah dengan PT Pertamina EP itulah yang harus dijaga. Dulu sudah dilakukan, dan kini semakin intensif," papar Pribadi.

Dalam menjalankan operasinya, PT Pertamina EP membuka jalan yang kini menumbuhkan pusat-pusat ekonomi, pemukiman dan sarana transportasi lokal.

"Sejarahnya, memang kita yang membuka infrastruktur daerah-daerah berhutan. Itu untuk operasi PT Pertamina EP, yang kemudian tumbuh berkembang. Itu tidak bisa kita hindari."

Pribadi menuturkan bahwa untuk pengembangan infrastruktur harus bekerjasama dengan pemerintah daerah. "Artinya, tidak bisa lagi PT Pertamina EP memonopoli jalan," papar Pribadi, "jalan yang semula tak perlu bagus, akhirnya kita perbaiki bersama pemerintah Prabumulih."

Salah satu upaya pengembangan jalan tersebut, ungkap Pribadi, melalui program tanggung jawab sosial perusahaan. "Kita perbaiki agar bisa dilalui oleh masyarakat umum."

Pembangunan jalan telah dilakukan di Gunung Raja, Simpang Modong, Simpang Pinang, Pangkalan Babat, Pagar Dewa, dan Sialingan.

Demi generasi muda Prabumulih, PT Pertamina EP memberikan beasiswa untuk sekolah di Politeknik Akademi Minyak dan Gas Plaju selama 3 tahun. Program ini bakal membuka kesempatan bagi generasi Prabumulih menempuh pendidikan tinggi. Dari energi, gerak peradaban bangsa sedang dan terus berputar di Prabumulih.