'Ditemukannya' Kapal Van der Wijck yang Hilang Selama 85 Tahun

By Utomo Priyambodo, Rabu, 27 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Penampakan kapal Van der Wijck. (Buku The Decay of the SS Van der Wijck)

Beberapa kapal militer dari Perang Dunia II juga diketahui pernah tenggelam di perairan Lamongan. Namun kapal militer ini rata-rata memiliki panjang sekitar 30 meter, tidak sebesar bangkai kapal yang baru ditemukan ini. Selain itu, fitur bangkai kapal ini juga tidak seperti kapal militer yang biasanya tidak menyediakan ruangan-ruangan untuk penumpang umum.

Adapun Van der Wijck sendiri adalah kapal milik maskapai pelayaran Belanda, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). kapal ini diluncurkan sebagai kapal penumpang dan kargo yang memiliki dua kelas dan geladak. Kelas pertama memiliki kapasitas hingga 60 orang, kelas dua dapat menampung 34 orang, dan geladak berkapasitas hingga 999 orang.

Selain disebut dalam novel karya Hamka, kapal ini juga terkenal karena pernah ditumpangi Mohammad Hatta ketika hendak dibuang ke Boven Digoel, Papua. Setelah selesai dibuat oleh Maatschappij Fijenoord, Rotterdam, pada tahun 1921, kapal ini kemudian segera berlayar dari Feyenoord menuju Indonesia pada tahun yang sama.

Baca Juga: Ilmuwan Melihat 'Makhluk Misterius' Raksasa Saat Meneliti Kapal Karam

Lukisan potret Carel Herman Aart van der Wijck (1840-1914), Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berdinas 1893-1899. Seniman Louis Storm van 's-Gravensande melukisnya dengan pose berdiri dengan tangan kanan bertumpu pada peta Hindia. Tampak di kiri atas lambang heraldik keluarga sang gebernur. (Rijksmuseum )

Pada Senin, 19 Oktober 2021 sekitar pukul 21.00 malam, kapal Van der Wijck mengalami kecelakaan dan kemudian tenggelam. Saat itu kapal tersebut baru saja berangkat dari Surabaya menunju Semarang namun tak pernah sampai tujuan. Sebelumnya, kapal tersebut berlayar dari Bali ke Surbaya dan kemudian tercatat membawa muatan 150 ton besi dan 5 buah konsedor dengan masing-masing seberat 3 ton. (Wicak mengatakan bahwa timnya juga melihat sejumlah peti-peti besi di sekitar bangkai kapal yang baru ditemukannya.)

Pelayaran kapal Van der Wicjk yang dianggap sangat mewah pada masanya itu berakhir di Perairan Lamongan, Jawa Timur, tepatnya di 12 mil dari Pantai Brondong, Lamongan. Pada Kamis, 22 Oktober 1936 surat kabar de Telegraaf mengabarkan bahwa akibat peristiwa tenggelamnya kapal Van der Wijck, ada 58 penumpang yang tewas dan 42 lainnya hilang, sedangkan 153 penumpang lainnya berhasil diselamatkan.

Pada hari Kamis yang sama, surat kabar Australia, The Queenslander, turut memberitakan tenggelamnya Van der Wijck. Koran tersebut menyebut jika kapal sekonyong-konyong miring saat berada di 64 kilometer barat daya Surabaya. Setelah itu hanya butuh enam menit hingga seluruh badan kapal tenggelam.