Benny Wenda Terus Lakukan Lobi Soal Papua Merdeka

By , Senin, 1 Desember 2014 | 08:30 WIB

Retno Marsudi menuturkan berdasarkan hasil pemantauan gerakan kelompok separatis Papua di Belanda ketika ia masih menjabat sebagai Dubes RI, aktivis Papua merdeka menampilkan sesuatu yang sudah tidak sahih."Kita semua punya dasarnya dan saya kira suatu kasus yang mungkin terjadi dulu sekali, bertahun-tahun yang lalu kemudian diungkapkan lagi, diungkapkan lagi seolah-olah Indonesia tidak pernah maju. Dan itu bukan sesuatu yang sebenarnya terjadi di Papua. 

Oleh karena itu kita juga memberikan informasi-informasi mengenai pembangunan di Papua yang lebih valid, yang lebih terkini," jelas Retno Marsudi. 

Pandangan menteri luar negeri didukung oleh mantan aktivis Papua merdeka, Nicholas Messet. Setelah memperjuangkan pemisahan diri selama 40 tahun dari pengasingannya di Swedia, tokoh masyarakat Papua itu memutuskan pulang ke Provinsi Papua. 

"Silakan saja mereka mau berjuang sampai akhir dunia kiamat. Silakan saja. Itu hak-hak mereka. Tapi saya pikir kalau berjuang dari sana dan orang Papua dalam negeri pikir bahwa sudah baik tinggal dengan Indonesia, apa guna mereka berjuang di sana," kata Nicholas Messet kepada Rohmatin Bonasir. 

Kekerasan, yang diduga terkait tuntutan pemisahan Papua dari Indonesia, muncul kembali yang mengakibatkan korban jatuh di pihak aparat keamanan dan warga sipil.Agustus lalu digelar demonstrasi di Jayapura untuk mendukung pembukaan cabang kantor OPM di Belanda. 

Meskipun organisasi tersebut telah membuka beberapa kantor cabang, pendiri Free West Papua, Benny Wenda, tidak mengizinkan BBC melakukan wawancara di kantornya di kawasan Oxford Timur maupun mengambil gambar kantor dengan alasan keamanan.