Ekonomi Hijau untuk Pembangunan di Heart of Borneo

By , Selasa, 2 Desember 2014 | 19:12 WIB

Heart of Borneo merupakan wilayah di jantung Pulau Kalimantan seluas lebih dari 23 juta hektare (ha).

Namun, Kalimantan, di mana kawasan HoB berada dan yang merupakan Kawasan Strategis Nasional, justru merupakan pulau dengan tingkat deforestrasi paling tinggi. Kerusakan hutan pada kawasan HoB (di Kalbar, Kalteng, dan Kaltim) secara rinci disajikan dalam tabel berikut ini:

Kerusakan hutan di HoB-Indonesia periode 2000-2009 (Sumber: Kementerian Kehutanan, 2012)

Wilayah HoB memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi serta berperan penting sebagai pengatur ekosistem, baik di daerah hulu maupun hilir. Wilayah HoB menyimpan potensi ekonomi yang sangat tinggi baik yang bersifat ekstraktif seperti pertambangan, perkebunan, pertanian dan kehutanan, maupun yang bersifat non-ekstraktif yang berasal dari jasa lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Menyadari akan pentingnya peran HoB tersebut, tiga negara di kawasan HoB—Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia—mendeklarasikan inistiatif HoB dengan visi konservasi sekaligus bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kerja sama pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Pemeliharaan wilayah HoB bukan saja vital dalam konteks konservasi, namun juga dalam menunjang pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam dan jasa lingkungan di jantung Pulau Kalimantan.