Gotong Rotong Menyiapkan Peti Jenazah Korban Kecelakaan QZ8501

By , Sabtu, 3 Januari 2015 | 09:45 WIB

Sesaat memasuki waktu Isya ketukan palu terdengar di sudut rumah sakit. Para pekerja tengah sibuk menyempurnakan peti jenazah tak jauh dari ruangan Posko Disaster Victim Identification (DVI) RSUD Sultan Imanuddin, yang terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Agus Endaru Pratomo (42) salah satunya berjibaku melapisi aluminium foil berwarna silver ke setiap sisi dalam peti berbahan kayu itu. Ia kemudian melapisinya dengan karpet warna hitam dalam peti.

Warga Beringin Dindang, Pangkalan Bun ini adalah salah satu pekerja pembuat dan perlengkapan peti jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang kontak, Minggu (28/12) lalu.

Seluruhnya telah terbagi sebanyak lima tim. Agus bersama timnya terlihat lincah merapikan peti berwarna putih itu. Sejak tiga hari bekerja, timnya sudah berhasil menyelesaikan 50 peti. Mereka memiliki target membuat 162 unit dalam jangka waktu yang cukup singkat.

"Kami bikin peti bergrup. Jadi ada yang (tim membuat) peti sudah siap dipakai, ada yang belum. Ada yang di dalam petinya kayu harus dilapis seng aluminium sama pera atau karpet warna hitam," ujar Agus di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Jumat (2/1) malam.

Agus merupakan PNS Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kobar. Dia kembali bekerja sehabis magrib dan selesai hingga pukul 20.30 WIB, demi menyempurnakan peti itu.

Bagi dia, tak menjadi soal waktu istirahatnya berkurang. Dia beralasan ingin bergotong royong membantu sesama manusia.

!break!

Dua hari dua malam

Juni Goeltom (40) Koordinator Penyiapan Peti Jenazah Korban Pesawat menceritakan awal proses pembuatan peti. Selasa (30/12) malam, Sang Bupati memintanya menyelesaikan 162 peti jenazah dalam waktu satu malam.

Ia pun langsung membentuk lima tim. Dalam satu tim, terdiri dari 10 sampai 20 orang. Proses pembuatannya pun terbagi di beberapa wilayah, mulai dari Desa Kumai, Madurajo, Delima, Natai Arahan dan Desa Pinang Merah.

Deretan peti jenazah yang sudah disiapkan untuk mengangkutkan jasad korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di Rumah Sakit Sultan Imanudin, Pangkalan Bun, Jumat (2/1). (Efan Ekananda/National Geographic Indonesia)

Dia menerangkan, sebagian tim belum memasang aluminium dan karpet ke dalam peti, sehingga finalisasi dikerjakan oleh satu tim lagi yang terdiri 25 orang yang beroperasi di rumah sakit.

Mereka membeli kayu dan dikerjakan oleh para tukang mebel, di Desa Bata Balaman, Pangkalan Bun. Sedangkan alaminium foil sebanyak lima rol dipesan di toko bangunan bernama Ponti, tepatnya di Jalan Pasir Panjang. Sementara karpet dibeli di toko plastik, di kawasan Pangkalan Bun.