Kerangka Ungkap Penderita Kanker Umum Terjadi di Abad Pertengahan

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 30 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Sisa-sisa individu yang digali di lokasi bekas Rumah Sakit St. John the Evangelist di Cambridge. (Cambridge Archaeological Unit / St. John's College)

Nationalgeographic.co.id - Sebuah studi baru mengungkap bahwa penderita kanker di Abad Pertengahan sangat umum terjadi, ini jauh dari perkiraan sebelumnya. Penemuan ini berawal dari individu yang dimakamkan di Cambridge, Inggris, antara abad ke-6 dan ke-16 menunjukkan bahwa 9 hingga 14 persen orang Inggris abad pertengahan menderita kanker ketika mereka meninggal.

Angka ini sekitar sepuluh kali lebih tinggi dari angka yang ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya. Tim, yang mempublikasikan temuannya di jurnal Cancer, memperkirakan tingkat penyakit berdasarkan X-ray dan CT scan tulang dari 143 kerangka yang terkubur di enam kuburan di seluruh wilayah Cambridge.

“Sebagian besar kanker terbentuk di organ jaringan lunak sejak lama terdegradasi pada sisa-sisa abad pertengahan. Hanya beberapa kanker yang menyebar ke tulang, dan hanya sedikit yang terlihat di permukaannya, jadi kami mencari tanda-tanda keganasan di dalam tulang,” kata Piers Mitchell, arkeolog di University of Cambridge.

“Penelitian modern menunjukkan sepertiga hingga setengah orang dengan kanker jaringan lunak akan menemukan tumor menyebar ke tulang mereka. Kami menggabungkan data ini dengan bukti metastasis tulang dari penelitian kami untuk memperkirakan tingkat kanker di Inggris abad pertengahan,” sambungnya.

Sementara para peneliti mengakui bahwa ukuran sampel mereka relatif kecil dan terbatas dalam cakupan geografis, mereka menunjukkan bahwa itu termasuk orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani dan penduduk perkotaan yang kaya.

Baca Juga: Penggunaan Tinta Tato dan Pewarna Makanan untuk Mendeteksi Kanker

“Kami memiliki sisa-sisa dari orang miskin yang tinggal di dalam kota, kami memiliki orang kaya yang tinggal di dalam kota, kami memiliki biara Augustinian di dalam kota, dan kami memiliki rumah sakit, jadi kami memiliki campuran nyata dari berbagai jenis subpopulasi yang Anda dapatkan hidup di abad pertengahan,” kata Mitchell.

Mengingat cara para arkeolog melakukan penelitian, Mitchell mengatakan mungkin mereka benar-benar meremehkan jumlah kasus kanker di antara tubuh yang diteliti. Mereka tidak menganalisis semua tulang di setiap kerangka, dan mereka mengabaikan tulang dengan kerusakan yang bisa disebabkan oleh kanker atau sumber lain, seperti infeksi bakteri dan serangga.

“Sampai sekarang diperkirakan bahwa penyebab paling signifikan dari kesehatan yang buruk pada orang-orang abad pertengahan adalah penyakit menular seperti disentri dan pes, bersama dengan kekurangan gizi dan cedera akibat kecelakaan atau peperangan,” kata Jenna Dittmar, penulis yang juga seorang arkeolog dari University of Cambridge.

“Kita sekarang harus menambahkan kanker sebagai salah satu kelas penyakit utama yang menimpa orang-orang abad pertengahan,” sambung Dittmar.

Temuan baru ini menambah pemahaman para ilmuwan tentang kanker, yang telah menjadi masalah bagi manusia dan spesies lain untuk waktu yang sangat lama. Catatan pertama tentang kanker terjadi lebih dari 5.000 tahun lalu, ketika sebuah papirus Mesir kuno menggambarkan penyakit tersebut.

Pada saat yang sama, para peneliti tahu bahwa kanker lebih menjadi masalah hari ini daripada di masa lalu. Kini, temuan terbaru memperkirakan, 40 hingga 50 persen orang di Inggris Raya memiliki kanker di tubuh mereka pada saat kematian.

Baca Juga: Empat Persen dari Kasus Kanker di Dunia Akibat Konsumsi Alkohol

Panah putih menunjuk ke metastasis kanker pada tulang abad pertengahan yang digali. (Jenna Dittmar/Smithsonian Magz)

Tingkat modern yang lebih tinggi ini kemungkinan mencerminkan sejumlah faktor. Polutan industri meningkatkan kemungkinan terkena kanker, seperti halnya tembakau, yang baru menjadi populer di Eropa selama abad ke-16.

Peningkatan perjalanan dan kepadatan penduduk juga dapat membantu menyebarkan virus yang merusak DNA. Faktor utama lainnya adalah meningkatnya rentang hidup. Banyak orang abad pertengahan tidak hidup sampai usia ketika kanker menjadi paling umum.

Untuk menentukan penyebab meningkatnya angka kanker selama berabad-abad, para peneliti merekomendasikan studi tambahan populer di Eropa yaitu melihat tulang sebelum dan sesudah merokok.

Panah putih menunjuk ke metastasis yang tersembunyi di dalam tengkorak abad pertengahan. (Bram Mulder/Smithsonian Magz)

Terlepas dari angka pastinya, mereka yang terkena kanker pada abad pertengahan hanya memiliki sedikit pilihan perawatan medis. Meskipun periode tersebut menyaksikan kemajuan yang signifikan dalam pembedahan dan pengetahuan tentang anatomi manusia, “Ledakan pengetahuan Renaisans ini tidak meluas ke kanker,” tulis Guy B. Faguet untuk International Journal of Cancer pada tahun 2014.

Mitchell mengatakan bahwa orang abad pertengahan mungkin telah mengobati gejala mereka dengan tapal atau kauterisasi, atau, jika mereka mampu, obat anti nyeri, “Hanya sedikit (dokter) yang benar-benar membantu,” tutupnya.