Menyusuri Istana Kuning di Kotawaringin Barat

By , Sabtu, 24 Januari 2015 | 20:50 WIB

Hati menyerap darah kotor dan mengeluarkan darah bersih. Air menyangga kehidupan tumbuhan yang menyerap udara kotor (karbondioksida) dan mengeluarkan udara bersih (oksigen). Motif itu mungkin ingin menunjukkan Kesultanan Kutaringin mengupayakan kehidupan indah, serasi, dan damai.

Di dalam salah satu lemari di ruang karaton lawang tersusun piring kecil, sedang, dan besar. Menurut Syairani, piring kecil untuk rakyat, piring sedang untuk bangsawan, dan piring besar untuk sultan. ”Jika semua makanan dalam piring besar itu habis dimakan oleh sultan, itu pertanda kerakusan,” katanya.

Untuk itu, dalam piring besar memang disajikan banyak makanan. Namun, sultan hanya mengambil yang diperlukan. Selebihnya dibagikan kepada rakyat. Makanan yang dibagikan itu bukan sisa, melainkan berkat dari sultan kepada rakyat. Pada prinsipnya, manusia makan dari piring kecil atau porsi cukup.

Di ruang itu juga ada kereta kencana, gong, dan alat musik kesultanan. Jangan lupa cermati benda-benda pusaka seperti tombak, panji, payung, dan bendera. Amati juga deretan lukisan Sultan I sampai Sultan XIV, foto Sultan XV, foto-foto lama Istana Kuning, foto-foto kerabat kesultanan, dan manekin berpakaian adat kesultanan.

!break!