Makam Bendahara Kerajaan Firaun Mesir Ditemukan di Nekropolis Saqqara

By Utomo Priyambodo, Rabu, 3 November 2021 | 10:00 WIB
Dinding makam Ptah-M-Wiah bergambar lukisan besar mengenai prosesi orang-orang yang sedang membawa sesaji yang diakhiri dengan adegan anak sapi yang disembelih. (Egypt's Ministry of Tourism and Antiquities)

Makam bendahara kerajaan firaun Mesir ini ditemukan di nekropolis Saqqara, di kegubernuran Giza, Mesir. Nekropolis Saqqara adalah sebutan untuk kompleks kuburan kuno yang menampung jasad-jasad para petinggi dari Memphis, ibukota Mesir kuno.

"Sejumlah pemimpin militer, negarawan, dan bangsawan yang sangat penting dimakamkan di sana, sebagian besar berasal dari masa pemerintahan Ramses II," papar El Aguizy seperti dikutip dari The National.

El Aguizy menambahkan bahwa Horemheb, pemimpin militer terkenal yang menjadi firaun dan menguasai dinasti ke-19 Mesir kuno –dari tahun 1292 Sebelum Masehi hingga 1189 Sebelum Masehi– ditemukan terkubur di dekat makam Ptah-M-Wiah itu.

Penggalian makam tersebut diawasi oleh sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, Mostafa Waziri. Dia mengatakan bahwa penemuan makam Ptah-M-Wiah ini sangat penting karena posisinya yang tinggi di Kabinet Ramses II.

Selain menjadi bendahara kerajaan, Ptah-M-Wiah juga menjabat sebagai juru tulis kerajaan, kepala pengawas ternak dan administrator utama pemerintah untuk urusan persembahan kepada dewa di kuil Ramses II di Thebes, Luxor modern.

Baca Juga: Shabti, Patung Simbol Pelayan Bangsa Mesir Kuno di Alam Baka

Salah satu kolom batu dekoratif yang ada di dalam makam Ptah-M-Wiah. (Egypt's Ministry of Tourism and Antiquities)

El Aguizy juga menyoroti peran bergengsi yang diemban Ptah-M-Wiah semasa hidupnya. "Kami tahu melalui prasasti bahwa dia memimpin ternak seluruh kerajaan, yang merupakan peran yang sangat terhormat," tuturnya.

"Selain itu, dia mengawasi semua ritual pengorbanan di kuil-kuil di Thebes, yang merupakan pusat keagamaan kerajaan pada saat itu."

"Jadi pengaruhnya ada di kerajaan atas dan bawah, yang mana bukanlah prestasi kecil," ucap El Aguizy.

Tim peneliti dari Cairo University telah menggali harta Mesir kuno selama lebih dari satu abad. Menurut mereka, penemuan makam Ptah-M-Wiah ini sangat cocok dengan kemegahan penemuan sebelumnya di daerah tersebut.

"Makam itu sendiri sangat mirip dengan makam-makam lain yang kami temukan di daerah itu sebelumnya, yang sebagian besar berasal dari era Ramesside Kerajaan Baru," kata El Aguizy.

Era Ramesside adalah periode kekuasaan yang berlangsung pada dinasti ke-19 dan ke-20 Mesir kuno, antara tahun 1292 Sebelum Masehi dan 1075 Sebelum Masehi. Periode kekuasaan ini terkenal akan kemakmurannya, seperti yang ditunjukkan oleh keagungan harta karun arkeologisnya.

Baca Juga: Penemuan Jasad Bangsawan Khuwy: Sejarah Mumi Mesir Perlu Ditulis Ulang

Ada kolom batu di dalam makam Ptah-M-Wiah yang bergambar dewa Osiris. (Egypt's Ministry of Tourism and Antiquities)

Seperti kebanyakan makam era Ramesside lainnya, Makam Ptah M Wiah juga terdiri atas pintu masuk megah yang dihiasi dengan bangunan yang menggambarkan pemandangan dari kehidupan penghuninya dan memiliki dua kamar dalam.

Kamar pertama biasanya dibiarkan kosong, sedangkan kamar kedua akan lebih banyak hiasan, menampilkan kolom-kolom dekoratif yang mengapit mumi yang terkubur.

Di dalam makam Ptah-M-Wiah juga ditemukan sejumlah balok batu. Menurut El Aguizy, balok-balok batu itu pernah menjadi bagian dari langit-langit dan dinding makam, tetapi telah runtuh selama berabad-abad.

Jenis keausan seperti ini merupakan ciri khas makam-makam lain yang ditemukan di daerah tersebut, katanya.

Di salah satu dinding makam yang berdiri ada lukisan besar yang menggambarkan prosesi orang-orang yang membawa sesaji yang diakhiri dengan adegan anak sapi yang disembelih.

"Kami menemukan pemandangan alam baka yang sangat mencolok – gaya makam Ramesside benar-benar rumit dan sangat indah," ucap El Aguizy kagum.

Waziri mengatakan artefak-artefak tersebut akan dikatalogkan dan kemudian ditempatkan kembali di makam itu pada posisi aslinya. Harapannya, temuan arkeologis yang mencolok dan indah itu dapat dilihat oleh para pengunjung saat nantinya tempat itu sudah dibuka untuk wisatawan.

Baca Juga: Mengungkap Identitas Orang-Orang yang Membangun Piramida Mesir Kuno