Kantor Gubernur Ahok Terendam Air

By , Senin, 9 Februari 2015 | 09:39 WIB

Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Minggu (8/2) membuat banjir merendam beberapa wilayah, tak terkecuali di Balaikota, kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Banjir merendam Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, sejak pukul 00.00 dini hari tadi. "Kata teman yang nginap di kantor, air semalam masuk jam 12 sekitar 20-25 cm," kata staf humas Pemprov DKI, Dhini Gilang, di Balaikota, Senin (9/2).

Kendati banjir merendam Balai Kota, Dhini yang bekerja di Blok F Balaikota (kantor Humas Protokoler, Crisis Center, ruang pelayanan kesehatan gawat darurat) menjelaskan berkas-berkas penting tetap aman. Belajar dari pengalaman banjir yang juga merendam Balaikota dua tahun lalu, berkas-berkas penting disimpan di tempat yang sulit diterjang banjir.

Menurut Dhini, jika kawasan Medan Merdeka Utara atau Istana Negara terendam banjir, biasanya kawasan Balai Kota juga terkena dampaknya. Akibat banjir ini, wilayah Balai Kota pun terpaksa mematikan listriknya dan menggunakan diesel genset.

"Mesin absen mati, jadi hari ini absen manual. Stop kontak listrik juga lagi dikeringin semua karena rata-rata letaknya di bawah, jadi terendam air. Tetapi, banjir pagi ini sudah surut, sekarang lagi dibersihkan bersama," kata Dhini.

Banjir yang merendam Balai Kota ini membuat pegawai negeri sipil (PNS) DKI menggulung celana dan berjalan hati-hati karena licinnya lantai. Selain itu beberapa petugas kebersaihan tampak mengepel bekas rendaman banjir.

Saat ini, Basuki telah tiba di Balaikota dan masih memimpin rapat pimpinan (rapim) bersama jajaran pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bertolak ke Batam menghadiri puncak Hari Pers Nasional.

Banjir di Balai Kota juga sebelumnya pernah terjadi pada masa kepemimpinan Gubernur Joko Widodo. Terhitung, dua kali saat itu banjir merendam Balaikota. Akibat banjir tersebut, Jokowi pun menginstruksikan pembuatan sumur resapan di Balaikota Jakarta.

!break!

Waspadai Titik Genangan di Jakarta Barat

Curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir memimbulkan sejumlah titik banjir dan genangan. Kepala Suku Dinas PU Tata Air Henry Dunant mencatat ada 14 titik paling rawan genangan di Jakarta Barat. Keempat belas titik itu menyebar di seluruh wilayah Jakarta Barat, kecuali Kecamatan Tambora dan Taman Sari.

Sementara ini, Sudin PU Tata Air telah mengoperasikan pompa dan pengerukan sebagai upaya penanggulangan pertama. sedangkan tindakan seperti pembangunan pompa dan penyelesaian dinding turap masih dalam tahap pengajuan anggaran APBD 2015.

"Sementara, kami baru bisa mengoperasikan pompa dan pengerukan. Kami belum bisa membangun turap karena belum ada dana," Kata Henry saat ditemui di Kantornya.

Berikut adalah 14 titik beserta penyebab dan upaya penanggulangannya;

1. Jalan Letjend S Parman tepat di depan Universitas Tarumanegara dan Citraland. Tinggi genangan 15-20 sentimeter dengan luas 5.000 meter persegi. Penyebab utama genangan adalah luapan Kali Grogol. Upaya penanggulangan dilakukan dengan mengoptimalkan pengoperasian pompa Kyai Tapa

2. Jalan Kyai Tapa tepat di sisi selatan. Tinggi genangan 15-20 sentimeter dengan luas 2.000 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Grogol dan sumbatan di tali-tali air. Upaya penanggulangan dengan menguras saluran PHB kyai tapa

3. Jalan Tanjung Duren persis di depan Bangunan Pemadam Kebakaran. Tinggi genangan 15-20 sentimeter dengan luas 3.000 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Grogol dan wilayah yang lebih rendah dari kali. Upaya penanggulangan adalah dengan menambah pompa mobile dan mengusulkan peninggian jalan supaya air dapat mengalir lancar sampai ke kali.

4. Jalan Susilo. Tinggi genangan 20-30 sentimeter dengan luas 6.000 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Grogol. Penanggulangan dilakukan dengan mengoptimalkan pengoperasian pompa mobile.

5. Jalan Jelambar Barat 2. Tinggi genangan 20-30 sentimeter dengan luas 6.000 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Grogol. Upaya penanggulangan dengan mengoptimalkan pengoperasian pompa mobile.

6. Jalan Arjuna Selatan depan RS Siloam dan IWI, Kebon Jeruk. Tinggi genangan 15-20 sentimeter dengan luas 6.000 meter persegi. Penyebab utama genangan terjadi hambatan di crossing saluran PHB.

7. Jalan Mangga Raya. Tinggi genangan 20-25 sentimeter dengan luas 6.000 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari Kali Sekretaris dan genangan akan muncul jika curah hujan tinggi dengan intensitas lama. Upaya penanggulangan dengan mengoperasikan pompa mangga.

8. Jalan Taman Ratu. Tinggi genangan 20-30 sentimeter dengan luas 8.000 meter persegi. Penyebab utama banjir berasal dari sodetan Kali Sekretaris. Upaya penanggulangan dengan pengoperasian pompa taman ratu dan penambahan pompa mobile.

9. Jalan Kapuk Raya dan Kapuk Poglar. Tinggi genangan 15-20 sentimeter dengan luas 1.000 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Angke. Upaya penanggulangan dengan pengoperasian pompa Kampung Apung.

10. Jalan Kamal Raya. Tinggi genangan 30 sentimeter dengan luas 2.500 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Semongol, rob, dan daerah yang berkontur lebih rendah dari kali. Untuk mengatasi, Sudin PU Tata Air mengusulkan untuk menyelesaikan sheet pile Kali Semongol dan pemasangan pompa di hilir Kali Semongol.

11. Jalan Kembangan Utara. Tinggi genangan 25 sentimeter dengan luas 400 meter persegi. Penyebab utama genangan adalah luapan Kali Angke.

12. Jalan Rawa Buaya, tepatnya dekat pertigaan Palapa. Tinggi genangan 20 sentimeter dengan luas 400 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Mookervart dan kontur wilayah yang lebih rendah dari kali. Upaya penanggulangan sementara dengan pengerukan saluran jalan. Sudin PU Air juga telah mengusulkan untuk membangun pompa stasioner dan pengerukan massif saluran PHB Dharma Wanita.

13. Jalan Ringroad tepat di sisi timur STT PLN. Tinggi genangan 15-20 sentometer dengan luas 500 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Angke ketika curah hujan tinggi.

14. Jalan Joglo Baru. Tinggi genangan 20-30 sentimeter dengan luas 6.000 meter persegi. Penyebab utama genangan berasal dari luapan Kali Gebyuran dan daerah yang lebih rendah dari kali.