Penampakan Hancurnya Tengkorak Pemburu 8.000 Tahun, Jadi Korban Ritual

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 28 November 2021 | 07:00 WIB
Para ilmuwan awalnya memperkirakan tengkorak pria berusia 8.000 yang ditemukan di Wieliszew, timur-tengah Polandia akibat korban kanibalisme. Namun dalam studi terbaru terungkap dia terbakar dalam ritual. (Histecho)

Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan mengatakan bahwa penemuan tengkorak pemburu yang hidup sekitar 8.000 tahun lalu adalah bukti kanibalisme. Dalam studi terbaru, terungkap bahwa adanya luka di tengkorak pemburu bukanlah bukti kanibalisme, melainkan meninggal dalam pembunuhan yang mengerikan.

Meskipun tengkorak kuno yang ditemukan di tempat yang sekarang disebut Polandia, rusak parah, analisis baru mengungkapkan bahwa tengkorak itu menunjukkan tanda-tanda penyembuhan, yang berarti bahwa pria itu kemungkinan hidup lebih dari seminggu setelah cederanya.

"Ternyata tengkorak yang rusak menunjukkan jejak penyembuhan yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang," kata Jacek Tomczyk, antropolog fisik dari Universitas Kardinal Stefan Wyszyński di Warsawa.

Baca Juga: Kenapa Suku Aztek Suka Bikin Ritual Pengorbanan Manusia Berdarah-darah

Hal ini menandakan bahwa orang tersebut tidak mati pada saat tumbukan terjadi, yang juga menghancurkan kepercayaan para arkeolog bahwa kita sedang berhadapan dengan korban kanibalisme.

Peneliti awalnya menemukan tengkorak Zaman Batu hampir 50 tahun yang lalu di tepi Sungai Narew, di Wieliszew, sebuah distrik di timur-tengah Polandia. Kemudian, pada akhir 1950-an, arkeolog juga menemukan tulang manusia kuno yang terbakar di dekatnya, serta alat batu api, yang menunjukkan bahwa pria itu adalah seorang pemburu. 

Artefak ini berasal dari Mesolitikum, periode setelah zaman es terakhir. Karena tulangnya terbakar dan tengkoraknya jelas terkena pukulan keras, peneliti menyimpulkan bahwa pria itu telah dikanibal.

Namun Tomczyk dan rekan-rekannya memutuskan untuk meneliti lebih dalam lagi. Mereka memeriksa kembali tengkorak kuno dengan mikroskop elektron pemindaian dan CT scan, yang memungkinkan peneliti untuk membuat gambar 3D digital.

Jacek Tomczyk, seorang antropolog fisik, memeriksa tengkorak berusia 8.000 tahun yang ditemukan di Wieliszew, timur-tengah Polandia. (Histecho)

Analisis menunjukkan sayatan panjang horizontal di tengah dahi pria tersebut. “Meskipun tengkoraknya terfragmentasi, tepi sayatannya teratur, tidak compang-camping,”  kata Tomczyk seperti dikutip Live Science.

Baca Juga: Misteri Tengkorak dengan Tempurung Memanjang di Hal Saflieni Hyopeum

“Ini adalah kasus pertama dari Mesolitikum Polandia di mana kami melihat kerusakan dan penyembuhan tulang,” sambungnya.

Lebih lanjut, pemburu kuno kemungkinan berusia 20-an ketika dia meninggal. Cedera yang dialami tengkorak itu diyakini karena pemburu menerima pukulan tajam dengan alat.

“Kami juga melakukan tes DNA, tetapi sayangnya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh suhu tinggi membuat kami tidak dapat memperoleh hasil yang dapat diandalkan,” tutup Tomczyk.

Tomczyk mengatakan kini satu-satunya situs Mesolitik di Polandia yang diduga mengandung sisa-sisa kanibal adalah Pomorska, di Distrik Danau Lubuskie. Adapun tulangnya, mungkin saja dibakar dalam ritual pemakaman, karena orang-orang pada masa Mesolitikum membakar dan mengubur mayat.