WISATAWAN mancanegara yang ingin menikmati suasana sepi, hening, dan damai datanglah ke Bali saat umat Hindu melaksanakan Tapa Brata Penyepian menyambut Tahun Baru Saka 1937, Sabtu (21/3).
Bali yang dijuluki Pulau Surga Kehidupan saat itu sunyi senyap bagai pulau mati tanpa penghuni karena saat itu masyarakat Hindu Bali melarang segala aktivitas warga, baik di dalam maupun luar rumah.
Bahkan, malam harinya gelap gulita karena tidak seorang pun diizinkan menyalakan lampu, atau lampu tidak sampai bersinar ke luar rumah. Suasana demikian sangat mendukung bagi mereka yang senang melakukan meditasi atau yoga untuk mendapatkan ketenangan batin.
"Suasana itulah sebenarnya dinanti-nantikan oleh masyarakat internasional karena kondisi itu tidak ada duanya di belahan dunia selain di Bali," tutur pengamat dan pelaku pariwisata Bali Dewa Rai Budiasa.
Menurut pria kelahiran Gianyar yang pernah bertugas di Kedutaan RI di Jerman itu, sebenarnya banyak turis asing yang justru ingin tahu dan menikmati sunyi dan gelap gulita pada malam tahun baru saka di Bali. Pasalnya, di negara mana pun di dunia mereka tidak akan bisa menjumpai hal seperti itu.
Wisman tentu sangat asyik bisa menikmati kesunyian di Pulau Dewata dalam kurun waktu 24 jam sebab mereka di negerinya tidak pernah mengalami hal tersebut.
Bali pada Hari Suci Nyepi mulai pukul 06.00 hingga pagi keesokan harinya mengalami bebas polusi udara karena tidak ada satu pun kendaraan yang melintas di jalan raya, baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Umat Hindu saat itu melaksanakan Tapa Bratha Penyepian, yakni empat pantangan yang harus dilakukan meliputi tidak bekerja (amati karya), tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), serta tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang, atau hura-hura (amati lelanguan).
Pertamina juga menghentikan pasokan avtur kepada perusahaan penerbangan sebab pintu masuk Pulau Bali, termasuk aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai, juga dihentikan sehari penuh.
Paket Khusus Nyepi
Mengingat banyaknya minat masyarakat mancanegara akan kegiatan Nyepi di Bali, para pengusaha hotel maupun restoran mengundang turis dalam dan luar negeri untuk bisa menyaksikan salah satu keunikan Pulau Dewata.
Wisatawan yang menggunakan fasilitas hotel dalam menikmati keunikan Bali itu tetap tidak mengganggu umat Hindu melaksanakan tapa brata penyepian.
Paket wisata Nyepi itu bukan ditujukan kepada umat Hindu untuk keluar rumah menghindari pantangan yang harus dilaksanakan pada Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1937 walaupun kenyataannya ada.