Menelusuri Jejak Leluhur Lee Kuan Yew di Semarang

By , Minggu, 29 Maret 2015 | 13:30 WIB

Pemilik beberapa bangunan asli masa lalu yang belum berubah kepemilikan, seperti Toko alat tulis Nam Bie, Toko Phoenix yang berjejer dengan bekas apotik Noe-ma juga tak mengetahui keberadaan marga Lee yang konon pernah menempati salah satu bangunan di kawasan tersebut. 

"Apalagi ini ada projek pembangunan apartemen 22 lantai. Hampir semua bangunan digusur dan dirobohkan. Yang tersisa hanya beberapa saja," imbuh Sarjono. 

Padahal Jalan Pemuda atau dulunya jalan Bod Jong, sudah dijadikan sebagai kawasan cagar budaya di Kota Semarang, sejak tahun 1992 yang mencakup 101 bangunan. 

Nyatanya banyak bangunan cagar budaya di kawasan ini nyaris tak berbekas, ditelan pembangunan dan perubahan zaman yang tak mengindahkan sejarah dan pelestarian. 

Jejak Lee Chin Koon dan Chua Jum Neo, orang tua Lee Kuan Yew salah satu tokoh dunia yang sangat terkenal—dengan segala kontroversinya, sangat susah dikenali di Semarang. 

Lebih-lebih lagi jejak kakek dan nenek Lee Kuan Yew: Lee Hoon Leong dan Ko Lien Nio. 

Semarang memang tercatat dalam memoir Lee Kuan Yew dan arsip-arsip, sebagai kota leluhurnya. Namun sayangnya tak lebih dari itu, sehingga tak bisa menjadi aset kota Semarang, misalnya.