Ikan ini awalnya ditemukan oleh seorang ahli sejarah alam, Marjorie Courtenay-Latimer di Afrika Selatan, tahun 1938. Ikan ini diduga berasal dari era dinosaurus, yakni sekitar 65 juta tahun yang lalu, dan seharusnya turut punah karena bencana alam yang sama yang memunahkan dinosaurus.
Coelacanths merupakan ikan beukuran besar, panjangnya bisa mencapai dua meter, dengan sirip menyerupai sayap burung, dan sekujur tubuhnya penuh bercak putih.
Terdapat dua spesies coelacanth yang dapat ditemukan di Bumi, yakni African coelacanth dan Indonesian coelacanth. Penemuan kedua spesies ikan ini, dikategorikan oleh ahli paleontologi Richard Fortey sebagai penemuan mengejutkan, karena ikan ini sudah lama dinyatakan punah. Lebih jauh lagi, penemuan fosil hidup ikan Coelacanth ini membawa peneliti ke penemuan lain yang lebih mengejutkan: Mereka dulunya hidup dan tinggal di darat.
Ternyata, coelacanth yang ditemukan di jaman sekarang tidak sama dengan ikan coelacanth yang hidup 400 juta tahun lalu. Mereka menggunakan sirip bawahnya untuk berjalan di daratan, dan sirip kedua di punggungnya kini berubah landai, tidak lagi tajam seperti duri. Dalam penelitian yang dilakukan di tahun 2013, peneliti sempat menyatakan bahwa coelacanth yang hidup di darat merupakan cikal bakal munculnya hewan darat.
Paus Goblin