Menjelajah Gua Bersejarah, Tempat Manusia 35.000 Tahun Lalu Tinggal

By , Sabtu, 25 April 2015 | 10:00 WIB
!break!

Melindungi

Guna melindungi Gua Chauvet, pemerintah Perancis mengucurkan dana sebesar 55 juta euro atau setara dengan Rp773,7 miliar. Dana itu itu dipakai untuk membangun konstruksi pelindung gua, membuat model asli gua, dan menciptakan sistem suhu yang seimbang di dalam gua.

Peneliti pertama yang memasuki Gua Chauvet ialah Jean Clottes, pakar seni palaeolitic. Dia bertanggung jawab mengawasi pekerjaan di Gua Chauvet sekaligus memimpin komite pembuat replika gua.

Menurutnya, manusia penghuni gua yang melukis Gua Chauvet bukan manusia primitif.

“Mereka manusia seperti kita. Manusia modern telah ada setidaknya 200.000 tahun, jadi jarak 35.000 tahun lalu tidak terlalu jauh,” ujarnya.

Clottes menyakini Gua Chauvet ialah tempat spiritual bagi manusia pemburu dan pengumpul makanan. Dia juga berpandangan bahwa amat mungkin manusia-manusia penghuni gua menganggap lukisan-lukisan binatang di dinding gua memiliki unsur magis.

“Masa hidup manusia-manusia ini cukup pendek dibandingkan kita. Namun, dari seni mereka, kita bisa melihat bahwa mereka sama pandainya dengan kita. Mereka punya seniman dan agama. Mereka sangat dekat dengan kita,” ujarnya.

Clottes berharap lukisan–lukisan di Gua Chauvet dapat menjadi bukti kebudayaan dan kreativitas manusia.