Alexo de Castro: Orang Maluku yang Ditahan di Meksiko karena Agama

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 10 November 2021 | 14:00 WIB
Mexico City tahun 1671 yang dibuat oleh John Ogliby. Kota yang kini menjadi ibukota Meksiko dipenuhi para tahanan atas tuduhan agama, termasuk Alexo de Castro dari Maluku. (John Ogliby via Raremaps)

Nationalgeographic.co.id—Tak ada dokumen secara visual yang menggambarkan Alexo de Castro. Akan tetapi, sejarah mencatat dia lahir di Tidore dan memiliki darah sultan di Maluku dari garis ibu. Meski ibunya adalah seorang putri kesultanan, dia pindah agama ketika menikahi seorang pengelana Spanyol yang telah melakukan perjalanan dari Meksiko.

Dari pernikahan inilah, Alexo de Castro lahir sebagai mestizo--bahasa Spanyol untuk mengidentifikasi keturunan Eropa dengan non-Eropa, seperti 'Indo' dalam bahasa Indonesia.

Ketika dewasa sekitar 1617, dia tinggal di Manila dan memiliki istri keturunan Bengali bernama Ynés de Lima. Dia juga memiliki budak bernama María de Lima. Alexo mengaku dirinya bersama keluarga hidup sebagai Katolik yang telah dibaptis, dan berjuang untuk kejayaan monarki Habsburg di seluruh Asia lewat pekerjaannya sebagai tentara Manila.

Halaman selanjutnya...