Tanpa Kita Sadari, Kita Berubah Saat Merasa Diawasi

By , Jumat, 5 Juni 2015 | 12:00 WIB

Ternyata poster ini berhasil mengurangi angka pencurian sepeda hingga 62% di tiga lokasi rawan tersebut.

Sayangnya, penurunan tajam di tiga lokasi ini dibarengi dengan kenaikan angka pencurian sepeda di beberapa tempat lain di kompleks universitas.

Dari sini para peneliti mengatakan, jelas bahwa "perasaan merasa diawasi" adalah alat pencegahan yang efektif.

Untuk memperkuat kesimpulan mereka, tim peneliti melakukan kajian lain, bukan soal pencurian sepeda melainkan soal banyaknya sampah yang dibuang sembarangan di tiga tempat tersebut.

Mereka ingin tahu apakah ini bisa mencegah orang membuang sampah sembarangan di kompleks universitas.

Tim peneliti mengikatkan selebaran ke setang sepeda dengan menggunakan gelang karet.

Di tempat ini tim peneliti juga menempatkan sampah dalam jumlah relatif banyak, dengan harapan para pemilik sepeda akan melepas selebaran dan membuangnya begitu saja, bukan menempatkannya ke tong sampah.

Ternyata poster tersebut masih efektif. Para pemilik sepeda tidak membuang sampah sembarangan, besar kemungkinan karena mereka merasa diawasi.

Perubahan perilaku akibat merasa diawasi sepertinya hanya ada pada manusia.

!break!

Belum lama ini para ilmuwan dari Universitas Newcastle bekerja sama dengan ilmuwan dari Institut Max Planck untuk Kajian Antropologi Evolusioner melakukan penelitian dengan melibatkan simpanse di Zambia.

Otot mengatasi otak? Seekor simpanse memanjat cabang. Foto: Michael Poliza, National Geographic Creative.

Binatang ini diberi kacang -salah satu makanan paling mewah bagi mereka- dan dipasang pula gambar sepasang mata simpanse yang tengah menatap tajam.