Penemuan Koin Kuno Inggris Diduga Tertua di Situs Cupids Cove, Kanada

By Maria Gabrielle, Senin, 15 November 2021 | 11:00 WIB
Koin perak langka ini seukuran dengan nickel atau uang koin lima sen Amerika Serikat. (Cupids Cove Plantation Provincial Historic Site)

Nationalgeographic.co.id—Temuan menarik telah didapatkan dari situs bersejarah Cupids Cove, bagian timur Newfoundland, Kanada. Para arkeolog menemukan koin perak yang diduga merupakan koin Inggris tertua yang pernah ditemukan di negara itu.

Situs Cupids Cove diketahui sebagai pemukiman Inggris pertama di Kanada. Dilansir dari BBC, koin perak langka ini seukuran dengan nickel atau uang koin lima sen Amerika Serikat, dan lebih kecil sedikit dari koin Inggris 10 pence yang memiliki diameter 24,5 milimeter.

Koin kuno tersebut dikenal dengan nama Henry VII half groat atau potongan dua sen, diyakini telah dicetak lebih dari 520 tahun yang lalu. Menteri Pariwisata, Budaya, Seni dan Rekreasi provinsi setempat, Steve Crocker, mengemukakan pendapatnya mengenai temuan ini.

“Sungguh luar biasa membayangkan bahwa koin ini dicetak di Inggris dan hilang di Cupids selama ratusan tahun. Ini menghubungkan kisah eksplorasi awal Eropa di provinsi itu dan awal pemukiman Inggris,” ujar Steve Crocker.

Sebuah tim arkeolog lalu mempelajari koin tersebut, berkonsultasi dengan mantan kurator bank dan memutuskan bahwa koin tersebut telah dicetak di Canterbury antara tahun 1493 dan 1499. William Gilbert, kepala arkeolog yang memimpin penggalian di situs tersebut sejak tahun 1995 memuji penemuan koin kuno ini sebagai penemuan besar.

Halaman berikutnya...

Sebelumnya, pada 2001 ditemukan sebuah koin Elizabeth tertanggal 1560 – 1561 dari penggalian di situs yang sama. Melansir dari CBC News, kala itu penemuan koin tersebut dianggap sebagai koin Inggris tertua yang pernah ditemukan di Kanada. Kendati demikian, koin yang baru ditemukan berusia sekitar 60 tahun lebih tua dan beredar setidaknya selama 111 tahun sebelum hilang.

William Gilbert meyakini koin tersebut telah menyeberangi Samudra Atlantik dengan salah satu kolonis awal yang datang ke Dunia Baru bersama John Guy, seorang pedagang dari Bristol pada tahun 1610. Diketahui John Guys mendirikan dan membentengi pemukiman di Cupids. Lokasi itu kini menjadi tempat penggalian dari William Gilbert.

“Kami telah mengungkap pos yang disebut (oleh John Guy) sebagai flanker, pada dasarnya adalah benteng pertahanan. Itu memiliki meriam yang dipasang di atasnya dan menghadap ke pelabuhan,” jelasnya.

Beliau menjelaskan koin temuan didapat sekitar empat kaki atau 1,2 meter di sebelah timur tembok dan 1,2 meter di sebelah selatan flanker. Dia juga mengatakan akan selalu menjadi misteri perihal siapa yang menjatuhkan koin atau waktu hilangnya koin.

Baca Juga: Timbunan Terbesar Koin Emas Anglo-Saxon Ditemukan, Penemunya Dipenjara

Penampakan koin perak kuno Inggris di Kanada. (Chris O'Neill-Yates/CBC)

“Tebakan terbaik saya adalah (koin) itu mungkin dijatuhkan oleh John Guy atau salah satu kolonis awal ketika mereka sedang membangun tembok dan membangun flanker pada musim gugur 1610. Itulah yang menurut saya paling mungkin,” katanya.

Namun, koin ini memiliki makna lebih lanjut. William Gilbert mengatakan itu mengejutkan bahwa koin dari masa tersebut berakhir di Cupids. Menurutnya, koin dicetak ketika John Cabot, ahli navigasi Italia, tiba di Inggris pada 1495. Selama periode itu, Cabot aktif di Inggris dan memulai eksplorasi dunia baru.

Sampai saat ini dari penggalian di situs bersejarah Cupids Cove telah ditemukan sekitar 170.000 artefak. Menurut William Gilbert penemuan koin kuno ini merupakan yang paling signifikan sejauh ini.

Selanjutnya koin dengan sebutan half groat ini akan dipamerkan, rencananya tahun depan. Terkait dengan temuan di situs tersebut, beberapa artefak terkenal karena memberikan informasi penting tentang sebuah situs, usia dan fungsi dari bangunan tertentu. Menariknya, penemuan seperti koin ini memicu imajinasi.

“Ini benar-benar mengasyikan. Ini memberi Anda hubungan nyata tidak hanya dengan koloni itu sendiri, koloni 1610, tetapi kembali ke zaman penemuan,” pungkasnya.

Baca Juga: Kisah Saedah Saenih di Balik Budaya Mengais Koin di Jembatan Indramayu