Kenangan Menyakitkan Selalu Teringat, Mengapa?

By , Sabtu, 20 Juni 2015 | 19:00 WIB

Para ibu yang baru saja melahirkan biasanya akan mengatakan seperti ini, “Wah rasanya sakit sekali. Saya tak mau lagi hamil lagi.”

Tapi beberapa tahun kemudian mereka ternyata mereka punya anak lagi.

Mengapa mereka mau lagi melahirkan, proses yang mereka katakan sangat menyakitkan itu?

Penjelasan yang diberikan para ahli adalah, perempuan lupa sakitnya melahirkan dan itu bisa terjadi karena otak kita sengaja menghapus kenangan buruk tersebut.

Dari sudut pandang evolusi, penjelasan ini dapat diterima karena kalau kaum hawa mengingat terus-menerus rasa sakit saat melahirkan, mereka akan enggan bereproduksi.

Jika ini terjadi pada hampir semua perempuan di dunia, ras manusia akan punah karena tidak ada yang mau melahirkan.

Tapi para ahli juga mengatakan penjelasan tentang “lupa sakitnya melahirkan” sebenarnya tidak sesederhana itu.

Tidak lupa sama sekali

Penelitian yang dilakukan sebelum tahun 2000 memperlihatkan kaum perempuan sebenarnya tidak melupakan sakitnya proses melahirkan.

Proses melahirkan yang biasanya memakan waktu berjam-jam membuat kajian tentang sakitnya persalinan sulit dilakukan.

Salah satu kesulitannya adalah, pada titik mana –dari keseluruhan proses persalinan- para ahli harus memfokuskan diri?

Karena tidak ada kesepakatan jawaban atas pertanyaan ini, maka para ilmuwan merancang model penelitian, dengan bertanya kepada para wanita untuk mengingat sakitnya melahirkan.

Secara khusus ditanyakan, apakah seiring dengan berlalunya waktu, mereka bisa melupakan kenangan rasa sakit tersebut.

Ada dua “titik masa” yang diajukan kepada mereka, yaitu dua bulan dan 12 bulan setelah melahirkan.

Lebih dari 2.000 wanita ambil bagian dalam penelitian ini di Swedia dan hasilnya secara jelas menunjukkan bahwa kaum hawa ini sebenarnya tidak melupakan sakitnya melahirkan.