“Let the world change you, and you can change the world,” suatu ketika Ernesto Guevara berseru. Perjalanan panjang sejauh 8.000 kilometer menjelajah Amerika Selatan bersama sahabatnya Alberto Granado menggunakan sepeda motor telah mengubah cara pandang Ernesto dalam melihat dunia. Perjalanan yang terangkum dalam buku The Motorcycles Diaries ini menjadi pelajaran yang berharga dari seorang Ernesto, yang kemudian besar sebagai tokoh revolusi dengan nama Che Guevara.
Perjalanan menjelajah belahan bumi telah berlangsung sejak lama. Ribuan tahun silam, nenek moyang kita meninggalkan daratan Afrika dengan berjalan kaki. Juga penjelajah dunia seperti Ferdinand Magellan yang menyibak luasnya laut di Planet Bumi. Belakangan, cara orang menjelajah dan mengenal suatu daerah semakin beragam. Salah satunya adalah dengan mengendarai sepeda motor.
Sepeda motor dianggap salah satu moda transportasi yang ringkas dan mampu menjangkau pelosok-pelosok daerah. Tentu ini menjadi salah satu sahabat para penjelajah dan mengunjungi berbagai destinasi yang mampu memberikan pengalaman perjalanan layaknya apa yang didapat oleh Ernesto saat menjelajah Amerika Selatan.
Di Indonesia, Pulau Sumatra, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan Sumba telah menjadi primadona para pejalan untuk berkendara. Sajian panorama yang ditemui selama perjalanan, masyarakat yang ramah, serta tradisi yang masih terjaga di beberapa lokasi mampu memberikan pengalaman berkendara yang lebih dari sekedar menunggangi sepeda motor.
Bali dan Lombok misalnya, dua pulau yang menjadi magnet utama arus wisatawan baik dari dalam dan luar negeri juga menawarkan sensasi berkendara yang mengesankan. Jangan khawatir terhadap keterbatasan waktu liburan. Beberapa rute bisa dijadikan alternatif saat menjelajah Bali dan Lombok dengan sepeda motor dalam waktu singkat.
Susur Bali dalam Sehari dengan Honda Big Bike
Tak ada suara gaduh pagi itu selain kicauan burung yang bersenandung merdu dari balik pepohonan nan asri di kawasan Nusa Dua. Pagi nan damai menjadi teman bagi para wisatawan yang menginap disini. Dari tubir tebing, debur ombak memecah pasir putih nan lembut.
Kami tak memiliki waktu lama untuk menikmati panorama alam pesisir Pulau Dewata ini. Belasan motor dari enam tipe yang berbeda telah disiapkan guna menyusuri jalanan Bali. Tak main-main, produk premium terbaik dengan teknologi canggih keluaran Honda akan menjadi teman perjalanan kami.
“Keseluruhan big bike premium Honda ini telah mengaplikasikan berbagai fitur dan teknologi terbaik Honda. Kami meluncurkan 6 model big bike di Indonesia karena kami ingin para pecinta big bike Honda dapat memilih motor sesuai karakter dan gaya hidupnya,” ujar Executive Vice President Director AHM Johannes Loman saat peluncuran produk ini kepada konsumen setia Honda di Nusa Dua.
Pukul delapan, perjalan kami dimulai menyusuri jalanan di Nusa Dua menuju Kintamani. Deru big bike Honda CBR1000RR SP, CBR650F, CB650F, CB500F, CB500X, dan NM4 Vultus merdu membelah Nusa Dua. Presiden Direktur Astra Honda Motor Toshiyuki Inuma turut pula mengendarai CB650F bersama para konsumen loyal Honda pagi itu.
Perjalanan dari Nusa Dua menuju Kintamani melewati beberapa daerah wisata, seperti Sanur dan Tampak Siring. Sanur tentu sudah tak asing lagi di telinga para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Pantai ini adalah salah satu tempat terelok untuk menyaksikan matahari terbit di Pulau Dewata. Bulan Juli tahun ini, festival layang-layang direncanakan akan diadakan di Padang Galak yang tak jauh dari Sanur. Ribuan layang-layang dengan beragam rupa akan mengudara di langit Bali.
Lepas dari Sanur, jalanan beraspal mulus dan menanjak dilewati nyaman dengan Honda big bike. “Suspensi pada CB500F ini tak terlalu keras, jadi sangat nyaman dipakai untuk berkendara saat jalanan lurus ataupun berliku,” ujar Yudha Prakasa, konsumen yang menjatuhkan pilihannya untuk membeli Honda CB500F.