Mengulik Kehidupan Orang Romawi Kuno Lewat Penggunaan Jamban

By Sysilia Tanhati, Rabu, 17 November 2021 | 08:00 WIB
Jamban Romawi kuno di Ostia Antica, sebuah situs arkeologi di barat daya Roma. (Fubar Obfusco)

Jamban umum Romawi ini hanya dipergunakan oleh kaum pria saja. Jika anda menemukan seorang budak wanita di sana, itu pasti karena ia benar-benar terpaksa dan mengabaikan kemungkinan diperkosa.  

Di vilanya yang nyaman, golongan kaya memiliki jamban pribadi yang dibangun di atas tangki septik. Sebagian dari mereka bahkan lebih menyukai pispot nyaman dan tidak berbau, yang harus dikosongkan oleh para budak. Tangki septik tidak dihubungkan ke pipa saluran pembuangan karena dapat membawa hama dan menimbulkan bau di sekitar rumah. Sebaliknya, mereka menyewa stercorraii—penghilang kotoran—untuk mengosongkan lubang kotoran. “

Selokan Romawi yang terkenal adalah kisah lain dari kemajuan bangsa Romawi. Di puncak kekuasaannya, Roma harus membersihkan kotoran sekitar satu juta orang. Rata-rata orang dewasa menghasilkan sekitar setengah kilogram kotoran sehari. Tumpukan 500 ton kotoran manusia ini tentu menjadi masalah besar. Meski petani dapat menggunakannya sebagai pupuk tetapi jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan. Para pejabat pun tidak dapat mendaur ulangnya dengan cukup cepat. Untuk membuang kotoran sebanyak itu keluar kota setiap hari, dibutuhkan sistem yang masif.

Baca Juga: Penemuan Kalung Budak Romawi 'Pegang Aku Atau Aku Akan Lari!'

Bangsa Romawi melakukan segalanya dalam skala besar—termasuk menghilangkan kotoran. Tentara Romawi membangun saluran pembuangan terbesar ‘Cloaca Massima’. Cloaca Massima memindahkan jutaan galon kotoran setiap hari.

Saluran pembuangan mengatasi beberapa masalah seperti kelebihan air dari kota, membuang kotoran dan semua yang tidak diinginkan ke Sungai Tiber. Termasuk mengalirkan air dari rawa-rawa dan lembah sungai di sekitarnya untuk mencegah banjir.

Plinius yang Tua bahkan menulis bahwa saluran air tersebut mampu menahan murka alam dan berdiri kokoh selama berabad-abad. Outlet tiga lengkung dari Cloaca Massima masih berdiri sampai sekarang.

Cloaca Massima memecahkan masalah pembuangan limbah Roma, tetapi tidak menyelesaikan masalah kesehatan kota. Kotoran yang dialirkan ke Sungai Tiber mencemari air yang digunakan untuk irigasi, mandi dan minum. Jadi meski tidak terlihat dan tercium, kotoran tersebut tetap mendatangkan bahaya bagi kesehatan.

Bahkan hingga kini, ketika orang berkonsentrasi di kota-kota, sampah dalam berbagai bentuk masih menjadi masalah pelik yang tidak terselesaikan.

Baca Juga: Mengunjungi 'Kota Maksiat' Zaman Romawi yang Kini Didalam Laut