Teknologi yang Dapat Melindungi Hewan yang Dilindungi

By , Rabu, 8 Juli 2015 | 08:30 WIB

11 Cara Teknologi dapat Menghentikan Tindakan Kriminal Terhadap Hewan Yang Terancam Punah

Penyelundupan satwa liar merupakan sebuah epidemi global. Hasil perdagangan bernilai miliaran dolar per tahunnya, membuat hewan-hewan seperti badak, gajah, trenggiling, tiram, dan hiu menuju kepunahan akibat dari perdagangan gelap.

Jaringan kriminal kini semakin canggih dari sebelumnya. Pendekatan baru berteknologi tinggi sedang dikembangkan untuk mengidentifikasi para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.

National Geographic bekerja sama dengan U.S. Agency for International Development, Smithsonian, dan TRAFFIC—pemantau jaringan perdagangan satwa liar—untuk mendukung “Wildlife Crime Tech Challenge.” Sebuah kompetisi di mana peserta yang memunyai teknik inovatif untuk memerangi perdagangan hewan akan mendapatkan hadiah hingga senilai $ 500,000.

Sementara itu, inilah 11 cara yang paling menjanjikan dengan teknologi baru untuk mendeteksi kejahatan satwa liar, menangkap basah pemburu liar, dan membawanya ke penegak hukum:

1. Analisis DNA

Analisis DNA telah membuktikan dan mengubah permainan di penyelidikan kejahatan satwa liar. Dipelopori oleh Samuel Wasser,  Universitas Washington, Seattle, analisis DNA dari gading, dibandingkan dengan pemetaan DNA berbasis populasi gajah, memungkinkan para peneliti mencari asal usul gading tersebut, dan memusatkan perhatian pada daerah yang berisiko tinggi. 

Mem-barcode DNA, pertama kali dikembangkan oleh para peneliti Universitas Guelph, Otario, Kanada, memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi sepesies dari fragmen dan bahan genetik yang sangat kecil.

2. Perangkap Akustik

Menggunakan jaringan dari daur ulang telepon genggam, dilengkapi dengan panel surya dan antena yang bertindak sebagai sensor, Rainforest Connection melacak pemabalakan liar di Kalimantan. 

Ponsel, disimpan di wadah anti air, dipasang di seluruh hutan. Merekam, mengirimkan suara yang terkait dengan aktivitas yang tidak sah, seperti pesawat, mesin truk, gergaji mesin, ledakan, dan senjata api. Data-data tersebut dikirmkan ke server yang berbasis cloud untuk dianalisis. Alat ini memungkinan untuk menangkap penebang liar.

3. Kamera Termal

Kamera termal, seperti yang pernah digunakan bulan lalu di Seoul, Korea Selatan, saat wabah MERS, digunakan kembali untuk memperingatkan para ranger saat pemburu liar memasuki wilayah yang dilindungi (Kim Hong Ji/Reuters)