Teknologi yang Dapat Melindungi Hewan yang Dilindungi

By , Rabu, 8 Juli 2015 | 08:30 WIB

Untuk menghadapi tantangan bagi patroli yang memiliki area yang luas, keras, dan pemandangan yang terbatas, para peneliti dan Wildlife Crime Techonology Project, menguji citra kamera termal untuk memantau  jalur masuk ilegal dan kawasan yang dilindungi.

Ditempatkan di perimeter area konservasi, sepanjang jalan, dan jalan setaak, kamera secara otomatis akan mengirimkan peringatan kepada polisi hutan saat mendeteksi adanya pemburu liar yang masuk ke wilaya yang dilindungi. Peranti lunak kamera dapat membedakan gerakan alam, seperti cabang yang bergoyang dan manusia yang bergerak.

4. Analisis yang Canggih dan Pemetaan

Proyek The Global Database of Events, Language, dan Tone (GDELT), didanai oleh Google Ideas, melacak media siar, medi cetak, dan jaringan media di seluruh dunia untuk tiga bulan agar dapat memetakan kejahatan satwa liar.  Hasilnya adalah peta interaktif yang memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi media dalam perburuan badak di Afrika Selatan, perburuan elk di Kanada, penyelundupan satwa liar di Kroasia, dan penangkapan ikan yang berlebihan di Brazil. 

Dengan cara yang sama, basis data The HealthMap Wildlife, yang dikembangkan oleh Nikkita Patel di Univeristy of Pennsylvania, menggunakan akun media untuk melacak kecenderungan dari kejahatan satwa liar untuk mengidentifikasi geografis yang penting sepanjang rantai perdagangan hewan liar ilegal untuk membantu penegakan hukum yang melarang peneyelundupan.

C4ADS, perusahaan non-profit yang fokus pada konflik dan keamanan seluruh dunia, memproduksi peta interaktif yang terus-menerus diperbarui yang melacak gading dengan skala besar, amunisi yang digunakan dalam perburuan ilegal, serta laporan tertulis dan informasi lainnya mengenai gading, macan, dan pasokan kayu rantai. 

Peta beserta data analisis C4ADS, tersedia secara gratis untuk penegak hukum dan pengiriman profesional, yang dapat membantu organisasi konservasi yang kekurangan SDA untuk melawan sindikat perdagangan transnasional.

5. Pemantauan Tata Ruang, Alat Melaporkan (SMART) , dan CyberTracker

Peranti lunak yang gratis ini telah digunakan di 120 area konservasi di 27 negara. Mengintegrasikan data dari patroli kehutanan, menganalisis daerah perburuan ilegal, dan ukuran kemajuan dalam penegakan hukum untuk membantu peningkatan efektivitas mereka dalam memerangi kejahatan satwa liar.

Melalui kemitraan dengan CyberTracker, yang sudah mengembangkan suatu alat genggam untuk menangkap pengetahuan pelacak asli. Sistem yang menggabungkan pengetahuan lokal dari perilaku dan gerakan hewan untuk lebih memahami ekologi lokal.

6. Radio Digital

Bahkan tekonologi sederhana yang ditingkatka, dapat membuat perubahan besar. Di Kenya, polisi kehutanan mengganti jaringan radio dua arah, yang rentan terhadap gangguan dan kurang fitur kemanan. Mereka menggantikannya dengan jaringan radio digital yang memungkinkan ranger aman untuk berkomunikasi jarak jauh. Berkoordinasi dengan markas, dan merespon cepat terhadap insiden perburuan dan parkir liar.