"Banyak bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah kepada etnis Cham, terutama di masalah pendidikan," jelas Dia.
Tetapi bantuan dari pemerintah tersebut dianggap belum cukup, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama Islam, jelas Sulaiman.
"Masih kurang sekolah agama tingkat yang tinggi, sebaliknya madrasah di sini banyak sekali," jelas Sulaiman.
!break!Pekerjaan sulit
Selain masalah pendidikan, warga Cham di Vietnam masih sulit untuk mencari pekerjaan.
Desa Cham Muslim di pinggiran sungai Mekong, terutama Da Phuoc, merupakan tujuan wisata yang populer bagi turis.
Namun demikian, sebagian besar penduduknya tidak mendapatkan banyak keuntungan dari jutaan turis, meski ada beberapa orang yang menjual barang-barang kerajinan dan hasil tenun ke para turis, ungkap Sulaiman.
"Kami tak mendapatkan keuntungan dari turis yang datang, tak ada dari kami yang berbisnis di sana, ya kebanyakan orang Vietnam itu," jelas dia.
Penduduk wilayah ini kebanyakan bekerja sebagai nelayan, petani dan berdagang, tetapi sebagian besar dari mereka memilih bekerja di kota lain.
Kondisi yang sama dialami etnis Cham di pinggiran sungai Mekong lainnya yang berada di seberang Kota Chau Doc, seperti disampaikan Gazali.
"Di sini sangat sedikit pekerjaan," jelas Gazali.
Seorang etnis Cham lainnya, Karim mengatakan dia pernah bekerja di Ho Chi Minh selama lima tahun.
"Saya bekerja dengan orang Malaysia di Ho Chi Minh di perusahaan tour and travel dan sekarang sedang mengambil cuti selama Ramadan," jelas Karim.