Populasi Elang di Perkotaan Meningkat, Mengapa?

By , Jumat, 10 Juli 2015 | 13:00 WIB

Sebuah kajian baru meneliti pengaruh kehidupan kota pada alap-alap kawah (Falco peregrinus).

Tetapi mengapa pemangsa tercepat dunia ini menjadi penghuni kota?

Bertengger di tempat pengintaian di ketinggian- bisa di gereja, pencakar langit atau gedung terbengkalai yang sebelumnya megah - binatang tercepat dunia mengawasi kota di bawahnya.

Kota adalah kerajaan baru pemangsa ini, dan burung ini semakin banyak terlihat.

Alap-alap kawah adalah pemangsa angkasa yang sebenarnya.

Burung kuat dan cekatan ini dapat mencapai kecepatan sampai 200 km per jam saat menukik untuk menyambar mangsanya di udara.

Setelah menemukan lokasi korbannya dengan indera penglihatan yang tajam dan terbang turun seperti peluru, elang membunuh dengan kukunya yang tajam, mematahkan leher mangsanya.

Burung ini tercatat membunuh elang lain pada sebuah tempat di Exeter, Inggris untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya.

Sekitar 1.500 pasang burung saat ini tinggal di Inggris. Alap-alap kawah dikenal karena tanda mirip topeng di wajahnya, dada bernoda dan ekor pendek.

Populasi burung ini meningkat sejak tahun 1960an, setelah sebelumnya mereka mati karena keracunan pestisida yang sekarang telah dilarang DDT(dichlorodiphenyltrichloroethane).

Memakan bahan kimiawi tersebut sempat menyebabkan peningkatan kematian pada burung dewasa dan kulit telur menipis yang menyebabkan telur seringkali pecah.

Dalam beberapa puluh tahun terakhir, status alap-alap kawah Inggris, secara umum stabil atau meningkat, menurut Yayasan Unggas Inggris (BTO/British Trust for Ornithology).

Tetapi penggunaan tempat di perkotaan merupakan gejala yang relatif baru.

Penelitian BTO tahun 2002 menunjukkan alap-alap tinggal di 62 gedung buatan manusia termasuk yang berada di daerah perkotaan.