Ilmuwan Analisis Gigi Anak 100.000 Tahun, Hasilnya Bikin Takjub

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 5 Desember 2021 | 20:06 WIB
Ilmuwan menganalisis gigi anak berusia 100.000 tahun. (Histecho)

Nationalgeographic.co.id—Seorang anak dengan latar belakang evolusi misterius menjadi kasus tertua yang diketahui tentang pertumbuhan gigi mirip manusia di Asia Timur.

Para peneliti menceritakan bahwa fosil rahang atas anak mengandung tujuh gigi yang sedang dalam proses berkembang ketika ia berusia sekitar 6,5 tahun. Peneliti memperkirakan anak ini meninggal setidaknya 104.000 tahun yang lalu.

Hasil sinar-X dalam memeriksa struktur internal gigi, terungkap bahwa geraham pertama, yang biasanya tumbuh melalui gusi sekitar usia 6 tahun pada anak-anak hari ini, telah erupsi beberapa bulan sebelum kematian.

Akar gigi itu lengkap sekitar 3 perempat, mirip dengan kecepatan perkembangan anak manusia modern. Akar gigi lain yang ditemukan dalam fosil tumbuh lebih cepat daripada anak-anak modern.

“Namun pertumbuhan dan perkembangan gigi anak-anak zaman dahulu secara keseluruhan berada dalam kisaran yang diamati di antara anak-anak saat ini,” ujar Song Xing, paleoantropolog dari Chinese Academy of Sciences dari Beijing.

Baca Juga: Pertumbuhan Gigi pada Neanderthal Lebih Cepat Daripada Manusia Modern

Ilmuwan berspekulasi tingkat perkembangan gigi seperti manusia itu menunjukkan bahwa anak muda itu termasuk dalam Homopopulasi Asia Timur dengan rentang hidup yang relatif lama dan masa perawatan anak yang lama.

Ciri-ciri tersebut berkaitan dengan masa pertumbuhan gigi manusia masa kini yang panjang. Akan tetapi sulit untuk mengetahui di mana sisa-sisa anak-anak itu, yang digali dengan fosil hominid lain di situs Tiongkok utara yang disebut Xujiayao pada akhir 1970-an, cocok dengan evolusi manusia.

Investigasi garis pertumbuhan pada gigi anak Asia Timur kuno (dua gigi yang direkonstruksi secara digital ditunjukkan) menemukan pola perkembangan yang mirip dengan manusia modern. Tetapi spesies anak itu tidak jelas. (Histecho)

Mengidentifikasi spesies fosil Tiongkok sulit karena temuan ini memiliki campuran fitur yang tidak biasa. Gigi besar yang dimiliki fosil tersebut paling mirip dengan ciri Neandertal dan Homo erectus, 2 anggota genus Homo yang sekarang sudah punah. Namun bentuk beberapa gigi lainnya paling mirip dengan gigi Homo sapiens.

Xing dan rekan menyarankan bahwa ada kemungkinan juga bahwa fosil Xujiayao berasal dari Denisovans, populasi Asia Timur penuh teka-teki yang diketahui terutama dari DNA purba.

Analisis fosil dan DNA purba menunjukkan bahwa keempat spesies Homo hidup di wilayah tersebut selama periode fosil anak-anak itu berasal. “Terlepas dari spesiesnya, anak Xujiayao memberikan pandangan pertama tentang perkembangan gigi pada populasi Homo Asia Timur kuno,” kata Debbie Guatelli-Steinberg, paleoantropolog dari Ohio State University di Columbus.