Inilah Bandara Baru Paling Spektakuler di Dunia

By , Minggu, 19 Juli 2015 | 12:00 WIB

Bandar Udara Changi, Singapura (dibuka tahun 2018)

Arsitek Moshe Safdie – yang mendesain kompleks perumahan Habitat 67 di Montreal, Kanada, – memulai konstruksi pembangunan baru di bandar udara Singapura, Changi, pada bulan Desember 2014.

Dengan menampilkan 'Forest Valley'(Lembah Hutan), 'Jewel Gardens' (Kebun Permata) dan air terjun setinggi 40 meter yang dinamai 'Rain Vortex', bandara baru ini akan tampak seperti Dunia yang Memukau daripada sekadar terminal udara.

Pepohonan, palem dan pakis ditanam di dalam kubah kaca seluas 134.000 m2. Direncanakan untuk selesai pada tahun 2018, Kompleks Permata ini akan dihubungkan oleh jembatan pejalan kaki ke terminal-terminal yang sudah ada, dan juga menawarkan ruang untuk toko dan restoran di sepanjang tumbuh-tumbuhan ini. Safdie mengatakan bahwa proyek ini merupakan 'prototipe ruang perkotaan yang baru'. (Safdie Architects)

Bandar Udara internasional Mexico City, Meksiko (dibuka tahun 2018) 

Bandar Udara internasional Mexico City, Meksiko (dibuka tahun 2018) (DBOX untuk Foster and Partners via BBC Indonesia)

Pada bulan September 2014, perusahaan arsitektur Ingris Foster and Partners memenangkan lomba untuk mendesain yang akan menjadi salah satu bandar udara terbesar di dunia jika kelak selesai dibangun tahun 2018.

Bekerja sama dengan perusahaan Meksiko, Fernando Romero Enterprise, Foster and Partners mengungkapkan rencananya untuk membangun terminal seluas 555.000 m2 di bawah sebuah cangkang ringan.

Bandar udara internasional baru untuk Mexico City ini dirancang untuk mengakomodasi makin meningkatnya jumlah penumpang dan menggemakan rencana Foster untuk membangun pelabuhan luar angkasa swasta pertama di dunia di New Mexico.

Struktur untuk bandar udara ini sudah dikerjakan lebih dulu, sehingga memungkinkan pembangunan dengan cepat tanpa menggunakan perancah. Gedung baru ini akan memanfaatkan energi surya dan juga menampung air hujan serta mempertahankan suhu di dalam ruang dengan menggunakan ventilasi natural. (DBOX untuk Foster and Partners)

Bandar Udara internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai, India (dibuka tahun 2014) 

Bandar Udara internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai, India (dibuka tahun 2014) (Robert Polidori/SOM via BBC Indonesia)

Didesain untuk menggambarkan bulu-bulu di ekor burung merak –dan mencerminkan pavilion terbuka tradisional India– kanopi beton di terminal baru merupakan bagian dari kecenderungan saat ini untuk merefleksikan arsitektur lokal di bandar-bandar udara. Bagian tambahan bandar udara Mumbai ini dibuka bulan Februari 2014 dan merupakan buah karya visi perusahaan Amerika Serikat SOM.

Di situs internetnya SOM mengatakan bahwa 'saat terminal ini merayakan identitas teknologi tinggi global baru untuk Mumbai, struktur terminal sarat dengan tanggapan atas keadaan, sejarah dan budaya lokal'. (Robert Polidori/SOM)

Bandar Udara internasional Bao'an, Shenzhen, Cina (dibuka di akhir tahun 2013)