Sejarawan Onghokham dalam buku Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie, dan Nasionalisme menulis bahwa romantisisme kolonial juga muncul pada hidangan rijsttafel.
"Orang Belanda di daerah koloni tak biasanya berbuat tidak ekonomis dalam hal makanan. Mereka malah menikmati makanan yang puncak klasiknya terungkap pada hidangan makan siang di Hotel Des Indes Batavia pada setiap Minggu. Ada kira-kira 30 pelayan yang menyajikan lebih kurang 60 macam hidangan pada setiap tamu," tulisnya.
Hidangan itu berupa nasi panas yang mengebul dan puluhan makanan yang hampir semuanya merupakan masakan Jawa. Ritus makan ini, menurut Onghokham, terselenggara sebagai ungkapan kekuasaan dan status.
Di Oasis, rijsttafel ditafsirkan ulang baik dari sisi penyajian maupun menunya. Menu-menu lokal dirancang bergantian setiap minggunya. Tentu jumlah makanan-minuman yang disajikan tidak sampai 60 macam, tetapi dipangkas menjadi 12 menu. Makanan terdiri dari makanan pembuka, nasi, sayur mayur, lauk, hingga penutup, lengkap dengan kopi dan teh. Seluruh menu dibawakan oleh 12 pramusaji.
Rijsttafel hanya disajikan pada waktu makan malam dan peminatnya harus memesan terlebih dahulu.
Tidak kurang dari sejumlah tamu mancanegara sempat mencicipi rijsttafel di Oasis. Beberapa di antaranya mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Pangeran Bernhard dari Belanda. Semasa menjadi Presiden RI, Soeharto, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah makan di Oasis. Begitu pula Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Penyanyi Phil Collins juga menyempatkan singgah ke Oasis saat kedatangannya ke Jakarta untuk konser tahun 1995. Juga pesepak bola Perancis, Zinedine Zidane. "Semuanya makan rijsttafel di sini," kata O'om sambil menunjukkan dokumentasi tamu-tamu itu.