"Bisa jadi, orang-orang ingin mengambil fotonya, menaruhnya di Instagram, memanjatnya, dan mengukir inisial mereka di tubuhnya (Hyperion)," lanjutnya lagi.
Para pejalan kaki atau pengunjung yang datang, berpotensi menginjak-injak lapisan bawah pohon dan memadatkan tanah di sekitar akar. "Terlalu banyak pengunjung dapat membahayakan kesehatan raksasa berusia 600 tahun itu," sambungnya.
Baca Juga: Ibu Hamil yang Terpapar Asap Kebakaran Berisiko Melahirkan Prematur
Sejak tahun 1850-an hingga 1960-an, lebih dari 90% pohon Redwood asli California ditebang untuk diambil kayunya yang bernilai dan sangat berharga. Para penebang menginginkan batang pohonnya yang kokoh dan bernilai jual tinggi.
"Hyperion lolos dari era (penebangan) itu, tetapi menyembunyikan lokasinya mungkin tidak cukup untuk melewati abad-abad berikutnya," tulis Campbell. Rahasianya akan segera terbongkar, mungkin tidak lama lagi.
Saat hutan mulai pulih dari eksploitasi para penebang, kebakaran hutan yang lebih hebat dan penyebab kerusakan lainnya yang diperparah oleh perubahan iklim mengancam eksistensi mereka.
"Sekarang, para konservasionis berharap mereka dapat menggunakan hutan dan habitat pohon di wilayah Redwood, hidup secara alami dan menjadi ekosistem yang baik bagi spesies-spesies lainnya," terangnya.
Banyak dari kayu merah tua yang tersisa di pantai, telah berutang kelangsungan hidup mereka kepada perluasan konservasi Taman Nasional Redwood pada tahun 1978. Itu termasuk Hyperion, yang nyaris mengalami kehancuran pada beberapa abad terakhir.