Kesalahpahaman Umum Kama Sutra, Bukan Sekadar Posisi Bercinta Belaka

By Sysilia Tanhati, Senin, 22 November 2021 | 14:00 WIB
Dari tujuh buku Kama Sutra, hanya satu bab saja yang menjelaskan soal posisi hubungan seksual. (Govardhan)

Nationalgeographic.co.id—Dari semua kebutuhan di dunia, makanan, air, dan reproduksi menjadi yang terdepan. Makanan dan air diperlukan untuk kelangsungan hidup individu di antara banyak orang. Sedangkan reproduksi diperlukan untuk kelangsungan hidup banyak orang.

Untungnya, kebanyakan orang cenderung menikmati proses reproduksi. Tapi di beberapa budaya, prosesnya jauh melampaui kenikmatan. Proses reproduksi dihargai sebagai seni dan kadang-kadang bahkan dipuja sebagai keharusan dalam agama. Kebanyakan hanya menyebutnya seks; orang lain menyebutnya sebagai cara hidup. Di sinilah Kama Sutra masuk ke dalam cerita.

Lebih dikenal sebagai buku posisi seksual, Kama Sutra lebih dari sekadar posisi menarik, menyenangkan, dan rumit di kamar tidur. Bahkan, Kama Sutra secara bebas diterjemahkan sebagai sebuah konsep keinginan untuk menghubungkan dunia bersama-sama.

Aspek seksual dari naskah tersebut sebenarnya hanya sebagian dari kama, istilah Hindu yang disamakan dengan 'hasrat' atau 'kesenangan indera'. Sedangkan aspek lainnya membahas bagaimana menarik pasangan, mendapatkan dan menjaga seorang istri. Juga tentang bagaimana seorang istri harus bersikap dan posisi selir atau istri muda sesuai dengan skema pernikahan.

Halaman berikutnya...