Floyd Collins Tewas Terjebak di Gua Miliknya, Heboh pada 1925

By Galih Pranata, Rabu, 24 November 2021 | 08:00 WIB
Potret Floyd Collins sedang menjelajah gua miliknya, Crystal Cave di Kentucky sekitar tahun 1925. (Baltimore Sun)

Nationalgeographic.co.id—Floyd Collins merupakan seorang penjelajah sekaligus pemilik gua. Setiap harinya ia bekerja untuk mengembangkan objek wisata gua, dengan tujuan untuk menarik para spelunker (penjelajah gua) mengunjungi guanya.

Saat itu, 30 Januari 1925, udara di wilayah Kentucky (Amerika Serikat) sedang turun salju. Udara dingin itu, tak membuat Collins berleha-leha dirumahnya. Pria berusia 37 tahun tersebut, telah membangun kesepakatan dengan petani lokal di sekitar gua miliknya.

"Keluarga Collins secara turun temurun telah melestarikan guanya, yang mereka sebut dengan Gua Kristal," tulis Robert K. Murray dan Roger W. Brucker. Mereka menulis dalam bukunya yang berjudul Trapped!, terbitan tahun 1979.

"Kesepakatan itu berisi, jika dia menemukan sebuah gua, mereka akan membentuk kemitraan bisnis dan berbagi tanggung jawab untuk mengoperasikan objek wisata ini. Bekerja sendiri, dalam waktu tiga minggu untuk menemukan gua atau saluran baru," ungkapnya.

"Gua Kristal menarik sedikit wisatawan karena lokasinya yang terpencil, dan Collins berharap menemukan pintu masuk lain ke Gua Mammoth atau mungkin gua yang tidak dikenal di sepanjang jalan menuju Gua Mammoth dan menarik lebih banyak pengunjung," tambahnya.

Halaman berikutnya...

Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Gua Mammoth merupakan gua terbesar di wilayah Kentucky yang cukup sohor kala itu. Ia beupaya untuk menemukan jalan yang dapat menghubungkan Gua Kristal dengan Gua Mammoth.

"Ia bekerja dan membersihkan saluran bawah tanah gua, menyingkirkan kerikil dan membuka bebatuan untuk membuat jalan tembus, sendirian, hanya berberkal lampu minyak yang ia bawa," lanjut Murray dan Brucker.

Pada tanggal 30 Januari 1925, setelah beberapa jam bekerja, Floyd Collins berhasil menerobos beberapa lorong sempit, dia mengklaim telah menemukan ruang gua yang besar di kedalaman bumi. 

Sayangnya, lampu minyaknya akan segera habis dan dia memutuskan untuk segera keluar dari gua sebelum kehilangan penerangan. "Nahas, dia malah terjebak di lorong kecil saat hendak keluar," imbuhnya.

Baca Juga: Spelunking: Hobi Menjelajah Gua yang Ekstrem, Namun Tetap Digemari

Infografis yang menggambarkan kondisi yang dialami Floyd Collins pada 1925. (Sarah Turbin/Istock)

"Ia tak sengaja menjatuhkan lampu minyaknya, membuat api padam. Dengan tergesa-gesa memanjat kembali ke permukaan, sampai akhirnya batu dari langit gua jatuh dan menjepit kaki kirinya," kisahnya.

Collins hanya dapat berteriak meminta pertolongan bahwa ia kesulitan keluar dan kembali ke permukaan. Pada sabtu, 31 Januari 1925, Jewell Doyle, salah satu pengelola Gua Mammoth, mendengar teriakan Collins.

Kabar tentang kesulitan Floyd Collins yang terjebak, dengan cepat menyebar luas di masyarakat, menciptakan kerumunan yang mulai berkumpul di pintu masuk gua. Upaya segera dimulai untuk membebaskan Collins, tetapi tak menuai hasil.

"Seiring berjalannya hari, semakin banyak orang yang datang. Beberapa menawarkan bantuan mereka, dan yang lainnya datang karena rasa ingin tahu," kisah Stagner kepada Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS).

Letnan 1 Cody Stagner berkisah kepada DVIDS dalam artikelnya yang berjudul The Kentucky National Guard and the William Floyd Collins Tragedy at Sand Cave, dipublikasikan pada tahun 30 Januari 2021.

William Miller, salah satu tim penyelamat, berupaya untuk memberikan bantuan makanan untuk membuat Collins dapat bertahan. "Saya melihat tetesan-tetes-tetes kecil dari atas. Setiap tetes menghantam wajah Collins," Stagner mengisahkan kesaksian Miller.

Baca Juga: Kisah Tragis John Jones, Spelunkers yang Tewas Terjebak di dalam Gua

Halaman berikutnya...

Pada beberapa jam pertama, ia merasa tak keberatan, tetapi tetesan air yang terus-menerus membasahi kepalanya, hampir membuatnya gila. "Saya teringat kisah penyiksaan melalui tetesan air ke kepala di masa lalu, membuat saya bergidik," kata Miller kepada Stagner.

Musim dingin dan hujan yang terus menerus membuang waktu, membuat evakuasi dan penyelamatan Collins menjadi semakin sulit dilakukan. "Tanah menjadi amblas dan menutup beberapa bagian gua, memutus komunikasi Collins dengan jaringannya," tambahnya.

Belum adanya teknologi memadai menjadi hambatan dalam proses evakuasi. Keramaian di luar memantik peran militer. Beberapa tim satuan khusus diperintahkan untuk menyelamatkan nyawa Collins.

"Pada Jumat pagi, tanggal 13 Februari 1925, orang-orang yang bekerja di sekitar gua mengatakan mereka bisa mendengar Floyd batuk," terangnya. Floyd Collins masih dapat bertahan hidup setelah terjebak selama lebih dari dua minggu.

Baca Juga: Temuan Ruangan Gua Vanguard: Jejak Rumah Manusia Neanderthal Terakhir?

Sejumlah tim penyelamat menavigasi di luar Gua Kristal. (Bob Thompson)

Pada 16 Februari 1925, bersama kekuatan militer dan sejumlah spelunker berpengalaman, mereka dapat menemukan tubuh Floyd Collins tak bernyawa dan berusaha untuk membebaskan tubuhnya. Ia diduga tewas karena kelelahan dan kelaparan hebat.

Sekitar 15.000 orang memadati wilayah gua, membuktikan antusias masyarakat menyaksikan proses penyelamatan Collins. "Kerumunan itu mungkin saja terjadi, karena kejadian seperti itu masih jarang terjadi atau mungkin yang pertama kali," ungkapnya.

Ia kemudian dimakamkan di sekitar Gua Kristal dengan peti kaca dan dipamerkan selama bertahun-tahun. Pada malam 18-19 Maret 1929, mayatnya dicuri. Mayatnya kemudian ditemukan kembali, namun dengan kaki kiri yang terluka akibat tertimpa batu, telah hilang.

"Pihak keluarga Collins keberatan apabila jenazahnya dipamerkan, sehingga tubuh Collins dipindahkan dan dikebumikan kembali di Mammoth Cave Baptist Church Cemetery, Gua Mammoth, Kentucky pada tahun 1989," pungkasnya.

Kematian Collins menjadi fenomenal sehingga mengilhami beberapa budaya pop. Kehidupan dan kematian Collins mengilhami Adam Guettel dan Tina Landau untuk membuat lagu berjudul Floyd Collins. 

Kemudian, pada tahun 2006, aktor Billy Bob Thornton, membuat film berjudul Trapped! The Story of Floyd Collins yang skenarionya diadaptasi oleh rekan penulis Thornton, Tom Epperson.

Gua Pasir (yang lebih populer dari Gua Kristal), baginya, adalah perjalanan yang mudah. Tetapi setiap orang yang mencoba menembus gua menjadi pucat karena kelelahan dan ketakutan. Kini, ia menjadi korban dari kecelakaan yang menimpanya.

Baca Juga: Inilah Penampakan Beberapa Gua-gua Luar Biasa di Seluruh Dunia