Mengenal Sue, T-Rex Terbesar Di Dunia

By , Selasa, 18 Agustus 2015 | 09:30 WIB

Pada suatu musim panas di Amerika Serikat, berhasil ditemukan si besar Sue, fosil  Tyrannosaurus rex terbesar yang pernah ditemukan oleh manusia. Diyakini bahwa Sue berumur 65 juta tahun dan hebatnya tulang Sue diyakini 90 persen masih utuh

Fosil ini ditemukan oleh seorang paleontologis bernama Susan Hendrickson yang kemudian menamai fosil tersebut Sue berdasarkan nama panggilanya. Sue ditemukan oleh Susan di sebuah kota kecil di Amerika Serikat bernama kota Faith yang merupakan bagian dari negara bagian Dakota Selatan,

Susan pertama kali menemukan Sue kala ia sedang melakukan pencarian fosil di kota Faith. Pertamanya ketika ia sedang melakukan pencarian di daerah dekat tebing, ia melihat 3 bagian tulang besar yang menonjol dari permukaan tanah. Setelah diamati oleh Susan, ia meyakini bahwa tulang itu merupakan bagian Tyrannosaurus rex.

Baca juga: Benarkah Bahasa Muncul 1,5 Juta Tahun Lebih Awal dari Perkiraan?

Susan bersikeras ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai tulang ini, namun dibutuhkan izin untuk melakukan penggalian di lokasi dimana tulang ini ditemukan dan dana yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan izin tersebut tidaklah murah.

Oleh karena itu Susan meminta bantuan kepada sebuah lembaga yang memiliki spesialisasi dalam penelitian fosil bernama Black Hills Institute. Black Hills menyetujui membantu Susan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Sue, mereka juga mengeluarkan dana sebesar 5000 USD kepada pemilik tanah yang memiliki tanah di daerah dimana Sue ditemukan bernama Maurice Williams.

Setelah dilakukan sebuah penggalian dan penelitian lebih lanjut, ditemukan bahwa Sue merupakan fosil T-rex  terbesar yang pernah manusia temukan. Dengan lebar menjulang hingga 12.9 meter dan tinggi sekitar 4 meter.

Pada 1992, dua tahun setelah Sue  berhasil ditemukan, Maurice Williams yang merupakan pemilik tanah di daerah Sue ditemukan dan seorang keturunan suku Sioux, mengatakan bahwa uang 5000 USD yang ia terima dari Black Hills institute hanyalah untuk izin penggalian dan penelitian Sue. Maurice menganggap bahwa Sue merupakan suatu peninggalan yang seharusnya dimiliki oleh suku Sioux.

Disi sisi lain, pihak Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat (United States Department of Interior) meyakini  Sue merupakan milik negara sebab secara hukum yang berlaku di Amerika Serikat, tempat dimana Sue diemukan merupakan tanah milik negara.

Akibat ketidakjelasan perebutan kepemilikan Sue ini, Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat kemudian memerintahkan lembaga federal seperti FBI dan Garda Nasional untuk memindahkan Sue sementara ke South Dakota School of Mines and Technology hingga adanya kejelasan mengenai kepemilikan Sue.

Pada 1995, setelah melalui perundingan yang alot di pengadilan, kepemilikan Sue jatuh kepada Maurice Williams. Maurice kemudian memanfaatkan kepemilikan Sue dengan cara menjualnya melalui sebuah lelang.

Kekhawatiran kemudian melanda para peneliti di dunia, Sue dicemaskan akan jatuh kepada pihak yang kemudian hanya menjadikan Sue sebagai koleksi pribadi sehingga penelitian lebih lanjut mengenai Sue tidak dapat dilakukan. Hal ini apabila terjadi sangatlah merugikan perkembangan ilmu pengetahuan.

Beuntunglah sebuah lembaga bernama Fields Museum of Natural History bertujuan untuk menyelamatkan Sue demi perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan bantuan dana dari beberapa perusahaan besar di dunia, Fields Museum kemudian berhasil memangkan hak kepemilikn Sue sebesar 7.6 juta USD.

Setelah Sue berhasil diselamatkan, Fields Museum memindahkanya ke Chicago dan juga mendirikan dua laboratorium sekaligus untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenainya.

Akibat dari peninggalan tulang Sue yang 90 persen masih utuh, para peneliti kemudian dapat melakukan dobrakan – dobrakan dalam penelitian mengenai dinosaurus, terutama Tyrannosaurus rex. Diketahui oleh para peneliti bahwa hewan berjenis karnivora ini memiliki indera penciuman yang sangat tajam sebab T-rex  memiliki olfactory bulb (bagian otak yang merespons bau) yang besar.

Sue juga merupakan T-rex pertama yang ditemukan memiliki tulang belakang, penemuan ini kemudian mendukung teori para ilmuwan bahwa burung merupakan spesimen yang  masih merupakan keturunan dari dinosaurus.

Bagian dari tulang – tulang Sue juga kemudian direkonstruksi ulang untuk kepentingan display museum, untuk merekonstruksi tulang – tulang Sue juga diperlukan langkah khusus. Misalnya saja untuk melakukan scan CT, tulang Sue terlalu besar untuk masuk ke alat scan CT biasa, jadi untuk melakukan scan terhadap tulang Sue dilakukan di laboratorium Rocketdyne yang biasa digunakan untuk menginspeksi bagian – bagian pesawat milik perusaahan pembuat pesawat, Boeing.

Baca juga: Ikan Mirip Alien Ini Bisa Memancarkan Cahaya Biru dan Merah Dari Matanya

Setelah selesai direkonstruksi, tulang – tulang Sue disusun sedemekian rupa dari bentuk T-rex yang diyakini oleh para peneliti. Pada May 2000, Sue dipamerkan untuk kalangan umum di Fields Museum of Natural History, Chicago.