Kisah Tembok yang Memisahkan Jerman

By , Jumat, 14 Agustus 2015 | 19:00 WIB

Diperkirakan sejak berdiri hingga runtuhnya tembok ini, ada sekitar 5000 orang yang berhasil melarikan diri ke dunia barat melalui tembok ini.

Salah satu usaha untuk melewati Tembok Berlin yang terkenal adalah dengan menggunakan tembok dengan cara menaiki balon udara.

Memang kedengaranya seperti di film, namun hal ini benar – benar dilakukan oleh Hans Strelczyk dan Gunter Wetzel pada 1979. Hans dan Gunter, dengan bantuan istri mereka kemudian menciptakan sebuah balon udara yang mereka rasa dapat membantu mereka melewati Tembok Berlin.

Setelah berhasil membuat balon udara itu mereka bereempat ditambah anak – anak mereka terbang setinggi 8000 kaki, berhasil melewati tembok itu, dan mendarat di sebuah hutan di Jeran Barat

Walaupun banyak percobaan melewati tembok ini yang berakhir dengan keberhasilan, namun ada juga mereka – mereka yang gagal melewati tembok ini, diperkirakan ada sekitar 136 orang yang gagal melewati tembok ini, sebagian besar dari mereka mati ditembak oleh penjaga di sekitar tembok.

Setelah 28 tahun berdiri, tembok yang dianggap sebagai salah satu simbol terbesar perang dingin ini pun runtuh. Pemerintah komunis Soviet mengalami kemunduran, hal ini juga berdampak pada runtuhnya rezim komunis di negara – negara satelit komunis, tak terkecuali Jerman Timur.

Demonstrasi besar – besaran terjadi, warga Jerman Timur menyerukan akses bebas ke barat diadakan kembali, pemerintahan komunis yang dalam kondisi lemah kemudian memperbolehkan kembali akses ke Berlin Barat secara bebas pada  9 November 1989.

Pada hari itu juga, sorenya beberapa warga Jerman Timur yang disebut sebagai “Mauerspechte" (pelatuk tembok), mencoba menghancurkan tembok dengan menggunakan peralatan seperti palu godam. Lalu pada 23 November 1989, digunakann buldoser untuk menghancurkan tembok ini

Baru pada 1990, penghancuran tembok ini resmi dilakukan, dengan runtuhnya tembok ini, Jerman Barat dan Jerman Timur menandatangani