Mengenal Desa Aneh di Inggris

By , Rabu, 2 September 2015 | 10:30 WIB

Dibangun pada tahun 1920 di muara berpasir Dwyryd di Wales Utara, di bawah puncak Snowdonia yang megah, bangunan-bangunan Portmeirion ini mencakup keseluruhan gaya: Jacobean dan Gothic, Norwegian dan Regency.

Bangunan-bangunan itu berwarna merah muda dan merah, hijau dan kuning tua. Setiap garis atapnya berbeda-beda dari bangunan di sebelahnya.

Portmeirion yang nyentrik dan campur-aduk adalah salah-satu daya tarik yang paling dikenal di Wales. Dia merupakan suatu proyek seumur hidup dari seorang arsitek yang memiliki hasrat akan keindahan.

Semestinya, mudah bagi desa ini untuk tetap berada dalam peninggalan masa kejayaannya di tahun 1930. Tapi, desa terus melanjutkan perubahan dan berkembang. Jika ada sesuatu yang tetap tentang Portmeirion – selain kecantikannya – itu adalah kemampuannya untuk berubah.

Pertama kali saya datang ke desa itu sebagai siswa sekolah di tahun 1968. Pada saat itu semua yang saya ketahui adalah bahwa desa itu ditampilkan dalam serial televisi tentang agen rahasia Inggris yang aneh, The Prisoner.

Saya jatuh cinta pada Portmeirion saat itu. (Arsitektur) Inggris masih berada dalam tahap yang muram pasca perang; bagi saya tampaknya sangat penting ada orang dewasa di negara ini yang percaya akan keindahan.

Orang itu adalah seorang penduduk Wales bernama Clough William-Ellis, lahir pada tahun 1883.

Dia adalah seorang arsitek otodidak yang sukses –dan dia merasa putus asa pada keterikatan abad 20 terhadap Fungsionalisme dan Brutalisme.

Sekali waktu dia menulis bahwa dia ingin memperlihatkan “bahwa gedung-gedung yang secara tepat ditempatkan sesuai dengan lanskap akan benar-benar dapat memperindah pemandangan.”

!break!

Mewujudkan mimpi

William-Ellis. (portmerions ltd)

Di tahun 1925, William-Ellis membeli sebuah properti kecil di sudut Snowdonia dan mulai mewujudkan impiannya, membangun di atas sebuah lereng pepohonan yang cantik hingga ke muara.

Di sana sudah ada rumah tuan tanah lokal, yang segera diubahnya menjadi sebuah hotel.

William-Ellis selalu yakin bahwa desanya –yang disebutnya Portmeirion, suatu nama aneh yang diambil dari Merionethshire, salah satu dari 13 wilayah bersejarah di Wales– akan menjadi tujuan wisata.

Di sana ada beberapa bangunan lain juga, umumnya kandang dan lumbung, yang dicat oleh William-Ellis dengan aneka warna yang lebih mementingkan gaya daripada kebutuhannya.